Biduk Biduk, Here We Come

Airnya dingin dan sejuk


Punya kesempatan nge-trip ke suatu tempat wisata memang "sesuatu". Banyak sekali hal yang bisa diceritakan. Tidak saja soal indah alamnya, tetapi juga secuplik suka duka perjalanannya. 


produksispot.blogspot.com - Seperti halnya sahabat Anang Anwar dari komunitas penggiat wisata, budaya, sejarah dan lingkungan, JELAJAH Samarinda yang kembali berkenan berbagi cerita tentang sekilas perjalanan ke Biduk Biduk, kabupaten Berau, Kaltim. Banyak sekali lokasi wisata yang indah di kecamatan ini. Terima kasih om Anang :)

_______________________

Kejutan akhir tahun, Alhamdulillaah....

Gerbang Biduk Biduk Berau Kaltim

"Bawa pakaian secukupnya saja, jam 9 malam ulun (saya) jemput. Kita nyusul ke Biduk Biduk " Itulah kata-kata I Van @vanvespaman kepada saya sebelum dia menutup telpon selulernya.

Tanpa berpikir lamanya waktu diperjalanan darat karena jarak tempuh yang jauh, bergegaslah saya dan Bundaa Laarass menyiapkan segala sesuatunya termasuk 3 lembar baju Jelajah.
Saya sumringah, senang sekali karena ini adalah sebuah keinginan lama yang sempat saya kesampingkan karena banyaknya prioritas lain yang harus saya dahulukan.

Keinginan itu sempat menggelora kembali saat Om Destha Tirtayasa dan bunda Maspahwardani Wardani mengkoordinir Trip akhir Tahun JELAJAH ke Biduk Biduk dan berangkat pada hari yang sama Minggu 24 Desember 2017. Lagi-lagi keinginan ini harus saya kesampingkan. Nah, begitu mendapat tawaran dari I Van diatas tadi, tentu saja saya tidak membuang kesempatan ini. "Tenang aja Kai.. (Begitu panggilan sayangnya kepada saya) yang penting ada kawan ngobrol diperjalanan " kata I Van.

Dan 15 menit kemudian kami memulai perjalanan start dari Bukit Pinang Suryanata dengan tujuan Biduk Biduk Berau, melalui rute Bontang, Sangatta, Bengalon, Koubun kemudian melalui penyebrangan Feri di Logpon GM. Melewati perkebunan Kelapa Sawit kampung Melawai, Lempake kemudian Lenggo hingga tembus Batu Putih dan finish di Biduk Biduk. Pulang-Pergi (mirip tulisan di angkot-angkot ya....hehe). Jumlah kami 8 orang. I Van beserta ibunya dan 4 orang keponakannya. Sementara saya seperti biasa bersama Bundaa Laarass.

Gerbang Danau Labuan Cermin, Biduk Biduk Berau Kaltim

Saya kemudian berkoordinasi dengan Rombongan Trip Biduk Biduk JELAJAH yang sudah berangkat terlebih dahulu hingga akhirnya kami dapat bertemu di daerah Bengalon dan bergabung bersama-sama hingga Penyebrangan Feri.

Terguncang - guncang di dalam mobil berjam-jam selama perjalanan. Anak-anak yang mabuk perjalanan dan kelelahan, sinyal HP yang "E" terus (bahasanya Tubagus dan Fadli Ahmad) termasuk jalan tanah licin sehabis hujan di Perkebunan Kelapa Sawit yang kemudian menjadi pertimbangan kami hingga akhirnya memutuskan makan siang bersama di tengah hutan.

Makan siang bersama ditengah perjalanan

Kami jalan duluan didepan rombongan yang lain hingga akhirnya kami yang sampai duluan di Biduk Biduk. Alhamdulillah ... Kami sampai di pintu gerbang Biduk Biduk jam 1 siang. Lama perjalanannya, mmmm... hitung sendiri ya. Hihi ... Berangkat Tgl 24 jam 9 malam, sampai di Biduk Biduk Tgl 25 jam 1 siang.

Sambil menunggu rombongan yang masih dalam perjalanan, kami kemudian mendatangi rekan se Vespa kami Aji Ian Saputra yang memang warga Biduk Biduk dan Pemilik Afaris Home Stay yang juga terkaget kaget dengan kedatangan kami. Maklumlah pertemuan terakhir saya dengannya ketika diresepsi pernikahannya di Samarinda seberang dan berjumpa kembali kemarin, setelah dia dikarunia 2 orang anak. (Itulah fungsi semboyan 1 Vespa Sejuta Saudara... :D)

"Terima kasih ya Bapak nya Ata....Kami disediakan kamar bersih di Home Staynya... Jangan jera ya...."

"Kalau mancing topi Jelajah nya dipakai ya"
Di pulau Kaniungan Besar Biduk Biduk Berau Kaltim

Malam harinya kami berkoordinasi lagi dan kembali dengan pertimbangan kami membawa orang tua dan anak-anak termasuk waktu libur saya yang mepet (saya harus masuk kerja tgl 27 Des.) jadi ya kami kembali berpisah untuk tujuan trip.

Om Destha Tirtayasa beserta rombongan memulai Trip tgl 26 Des'17 dari Teluk Sulaiman, Air Terjun Bidadari, Pulau Kaniungan Besar, Pulau Kaniungan Kecil kemudian kembali ke Biduk - Biduk. Kemudian Tgl 27 Des. ke Labuan Cermin lanjut pulang ke Samarinda melalui rute Wahau.

Sedangkan kami memulai trip Tgl 26 Des'17 dari Teluk Sulaiman, singgah di Lamin Guntur, ke Pulau Kaniungan Besar, kembali ke Biduk Biduk, lanjut ke Labuan Cermin kemudian langsung pulang ke Samarinda melewati rute yang sama seperti kami berangkat.

Saya tidak akan menulis bagaimana indah nya tempat-tempat yang sudah saya sebutkan tadi. Karena Pak Es Pernyata sudah pernah menceritakan dengan begitu luar biasa melalui tulisan beliau. Semoga sebagian Photo ini sudah cukup menggambarkannya. Ingat lo ya baru sebagian. Masih ada photo yang lain. Ditunggu aja (efek takut kehilangan mood menulis. Hehe...) Biarlah keindahan itu untuk saya nikmati sendiri.

Alhamdulillah ... Ya Allah. Kalian harus pergi kesana ... Sumpah. Keren banget Kakaaaaa.... :D. Ayo Semangaat ke Biduk Biduk. Saya aja pengen lagi kesana.

JELAJAH Tangguh ... !



Penulis : Anang Anwar
Editor   : Agus P
Foto      : Anang Anwar / JELAJAH 


Budayakan Bersih, Demam Tifoidpun Tersisih

Harus bed rest
Seorang pasien opname (Ilustrasi) - flickr


Ternyata satu perilaku yang mungkin kita anggap sepele seperti tertib membuang sampah punya dampak yang dahsyat menjaga kesehatan. Paling tidak penyakit ini akan menjauh jika kita sudah paten dalam menjalankan kebiasaan hidup bersih.


produksispot.blogspot.com - Pernah dengar penyakit Tipes ? Pernahlah pastinya. Ada juga yang menulis dan menyebutnya Typus atau demam Tifoid. Ya sama saja. Kalau ilmu kedokterannya yang saya tahu sih officially disebut demam Tifoid.

Dikesempatan kali ini saya akan sharing sedikit tentang penyakit ini terkait dengan upaya pencegahan efektif  nan "sederhana". Ya. Dengan sikap atau perilaku positif yakni budaya bersih yang menjadi bagian gaya hidup keseharian kita semua.

Sebagaimana pencerahan dari narasumber program acara penyuluhan kesehatan Bincang Sehat via radio Bahana 97.8 FM, dr Anjelia Airine dari Klinik Persada Medika (RS Pertamina Balikpapan) diantaranya menerangkan bahwa langkah pencegahan penyakit demam Tifoid atau typus ini ngga ribet sebenarnya. Apa saja ?

Yang pertama, pastikan perawatan yang baik atau perbaikan segera masalah sanitasi lingkungan.

Kedua, memperhatikan dengan baik masalah kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi

Ketiga, memperhatikan kebersihan pribadi/perorangan

Keempat, menjaga agar makanan dan minuman tidak dihinggapi lalat si penebar kuman penyakit. Dan,

Kelima, memilih dan memilah dengan cermat makanan dan minuman yang sehat.

Cukup simpelkan langkah pencegahannya? Dari yang pertama sampai kelima, sepertinya tak satupun yang memerlukan biaya atau tenaga yang gimana gitu. Cukup dengan kesadaran yang baik maka praktis, kitapun dengan mudah dapat melakukannya.

Pil obat
Obat obatan (Ilustrasi) - flickr
Demam Tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi yang ditularkan melalui 5 mediumnya yakni makanan, jari tangan, lalat, muntah dan tinja.

Gejala yang timbul bervariasi dari sangat ringan sampai berat dengan komplikasi yang sangat berbahaya. Biasanya mulai timbul secara bertahap dalam waktu 8-14 hari setelah terinfeksi. Keluhan dan gejala yang timbul biasanya berupa :

• Demam Intermitten (demam yang naik turun). Biasanya pagi lebih rendah daripada sore hari.
• Nyeri kepala
• Nyeri otot
• Nyeri sendi
• Sakit tenggorokan
• Bibir kering dan pecah
• Lidah kotor tertutup oleh selaput putih
• Nafsu makan menurun
• Mual
• Muntah
• Nyeri perut
• Diare
• Susah buang air besar

Nah sahanat, sekian dulu sekelumit tentang demam Tifoid. Oh iya, penjelasan beserta petunjuk beberapa gejala penyakit demam Tifoid ini tentu bisa lebih tepat dan sesuai dengan keadaan, saat kita konsultasikan langsung dengan tim medis atau dokter.

Selamat rajin-rajin menjaga kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit. Mohon maaf kurang lebihnya dan Wassalam.

dr Anjelia Airine
dr Anjelia Airine

Sumber : dr Anjelia Airine Maindoka 
                 (Materi Rancang Acara Bincang Sehat, radio 97.8
                  Bahana FM, Sangatta, Kutai Timur, Kaltim)

Membangun Budaya Hidup Bersih Sejak Dini

Gotong royong menyapu halaman
Membudayakan hidup bersih. Makin dini makin baik
(Ponpes Daarus Sholah, Sangatta Selatan, Kutai Timur)


Menjaga kebersihan, baik individu maupun lingkungan adalah hal yang sangat penting. Selain membuat sehat, segar fisik dan mental, menjaga kebersihan juga menjadi salah satu upaya yang paling utama mencegah timbulnya berbagai masalah. Salah satunya dari bahaya penyakit. 


produksispot.blogspot.com - Tidak sedikit masalah yang bisa timbul karena buruknya kualitas kebersihan. Seperti masalah kesehatan. Waspadai keadaan diri dan lingkungan yang jorok, dekil karena jarang dibersihkan. Penyakit disentri, kolera, DBD, malaria atau tyfus dan masih banyak lagi, menjadi lebih gampang menyerang. Semua berawal dari kotoran atau sampah yang tidak ter-maintenance dengan baik.

Akar masalah sebenarnya simpel. Yaitu sampah. Tetapi karena kurang terampil menanganinya, akhirnya jadilah ia momok dalam kehidupan. Bagaimana payahnya merasakan sakit hingga rutinitaspun terganggu. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat keadaan normal kembali. Wah pokoknya repotlah.

Bagaimana supaya sikap peduli kebersihan itu bisa berjalan baik ? Jawabannya menurut saya yang simpel-simpel saja. Mulailah dari diri sendiri dan dari hal yang kecil. Kesadaran diupayakan dibangun bagi tiap individu sedini mungkin. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya bisa ditanamkan untuk membentuk karakter bersih. Caranya, buat kegiatan bersih-bersih sampah sebagai satu kegiatan menyenangkan, fun. Terutama untuk anak-anak.

Anak-anak rutin membuang sampah
Usia dini, saat tepat menanamkan budaya tertib membuang sampah.
(Ponpes Daarus Sholah, Sangatta Selatan, Kutai Timur)
Pembiasaan dini ini mungkin terkesan sederhana. Tetapi sebenarnya tentu akan sangat besar pengaruhnya, terutama kala mereka telah dewasa. Satu hal yang sudah menjadi kebiasaan akan menjadi lebih mudah dilakukan secara konsisten. Bagi yang sejak kecil sudah dibiasakan disiplin dan tertib membuang sampah akan menjadi tak enak perasaan kalau tidak melakukannya.

Mari jaga kebersihan untuk kebaikan bersama. Upayakan membangun kepedulian itu sejak usia dini. Pengelolaan yang baik pada sampah niscaya akan membebaskan kita dari masalah.

Sekian dan terima kasih. Wassalam.


Menikmati Segarnya Air Terjun di desa Kedang Ipil Bersama Komunitas JELAJAH

Air terjun Kendua Raya Kedang Ipil


Selain menyimpan keunikan adat istiadatnya desa Kedang Ipil, kecamatan Kota Bangun kabupaten Kutai Kartanegara juga mempunyai potensi objek wisata alam berupa air terjun. Yaitu Kandua Raya dan air terjun Putang. Kali ini saya ingin sekedar berbagi cerita tentang pengalaman saat mengunjungi kedua objek wisata air terjun itu beberapa waktu lalu bersama sahabat-sahabatku di komunitas JELAJAH Samarinda.


produksispot.blogspot.com - Desa kedang ipil terletak di kecamatan kota Bangun kabupaten Kutai Kartanegara. Masyarakat melayu Kutai di desa Kedang Ipil memiliki adat-istiadat yang unik dan berbeda dengan tradisi orang Kutai pada umumnya. Adat dan tradisi orang melayu Kutai di desa Kedang Ipil juga sering disebut dengan istilah adat lawas yang merujuk pada identitas mereka sebagai salah satu komunitas adat yang paling tua di Kutai.

Penerapan adat lawas oleh masyarakat melayu Kutai di Kedang Ipil sudah berlangsung lama, bahkan sebelum dikenal agama-agama baru (Hindu, Buddha, Nasrani, Islam) dan masih menganut ajaran kepercayaan leluhur. Tradisi dan adat-istiadat, misalnya pelaksanaan upacara adat, orang Melayu Kutai di Kedang Ipil masih bertahan hingga saat ini.

Selain menyimpan keunikan adat istiadatnya desa Kedang Ipil juga mempunyai potensi objek wisata alam berupa air terjun Kandua Raya dan air terjun Putang. Yang akan kuceritakan kali ini adalah pengalaman saat mengunjungi kedua objek wisata itu.

Gerbang air terjun Kendua Raya
Digerbang wisata alam Kandua Raya
Pagi itu tepat di hari minggu, kami beserta rombongan sepakat berkumpul di SPBU Bukit Biru (titik awal keberangkatan) sembari mempersiapkan bekal air minum dan juga mengisi BBM untuk perjalanan. Untuk waktu perjalanan sendiri untuk sampai ke gerbang akses masuk desa Kedang Ipil atau km 50-an sekitar 1,5 - 2 jam. Setelah sampai di gerbang akses masuk ke desa kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sembari ngopi di warung yang terdapat di sekitar simpangan pintu masuk. Karena untuk bisa sampai ke desanya masih membutuhkan waktu sekitar 45 menit.

Mampir menikmati rawon
Mampir makan di warung dekat persimpangan masuk desa. Disini
Rawonnya enak gila... :)
Setelah beristirahat kami bergegas melanjutkan perjalanan masuk ke desa Kedang Ipil yang berjarak sekitar 18 km dari pinggir jalan raya. Akses jalannya sendiri masih berbatu karena melewati perkebunan kelapa sawit. Kecuali kalau sudah memasuki perkampungan warga, baru jalannya bagus karena sudah disemenisasi. Diperjalanan sendiri kita tak usah khawatir takut tersesat karena setiap di persimpangan jalan selalu ada papan petunjuk arah. Jadi kita tinggal mengikuti arahnya saja.

Setelah sampai di desa Kedang Ipil suasana pedesaan yang asri dengan bangunan rumah-rumah tuanya masih dapat kita temukan saat melintasi di pemukiman penduduk. Warga di sekitar juga ramah. Membuat kita sebagai pengunjung merasa nyaman saat berada di situ.

Tepat di ujung kampungnya terdapat pos penjagaan/gerbang masuk untuk menuju ke lokasi air terjun. Cukup dengan membayar tiket masuk seharga Rp.7000/motor tentunya sangat murah meriah kan. Perjalanan masuk sekitar 1 km ke air terjun Kandua Raya. Akses jalannya sebagian sudah disemenisasi dan sebagian masih tanah. Jadi mesti hati-hati karena kondisi jalan nanjak dan licin sehabis hujan.

Di gerbang objek wisata Kandua Raya
Tiba di gerbang objek wisata Kandua Raya. Yeayyy... !
Air terjun Kandua Raya memiliki 3 tingkat dengan ketinggian mencapai 5 meter dan lebar lebih kurang 20 meter. Air terjun ini tidaklah tinggi namun jika dimusim hujan atau jika air pasang bisa jadi tempat arung jeram juga loh, sejauh kurang lebih 10 Km. Di sekitar air terjun terhampar hutan yang masih alami dan mendukung keindahan panorama air terjun Kandua Raya.

Air terjun Kandua Raya
Bersama sahabatku komunitas JELAJAH di Kandua Raya
Pada saat hari libur pengunjung biasa membludak di air terjun ini. Terutama yang membawa anak-anak untuk sekedar bermain air atau berenang. Tapi perlu diketahui juga, kondisi bebatuan sangat licin. Mesti ekstra hati-hati ya Sob.

Oh iya untuk fasilitas di objek wisata Kandua Raya ada pos penitipan barang dan juga penyewaan ban/pelampung beserta peralatan wisata tubing. Selain itu juga ada warung. Jadi tak usah khawatir kalau perut udah mulai merasa lapar atau hanya sekedar membeli air minum tentunya dengan harga yang terjangkau.

Setelah puas bermain air di Kandua Raya kami melanjutkan perjalanan ke air terjun Putang yang jaraknya sekitar 2,33 km dari air terjun Kandua Raya. Waktu tempuh sekitar 30 - 45 menit. Kondisi jalannya sendiri berupa jalan setapak yang masih tanah dengan medan menanjak. Kalau sehabis hujan, kondisinya sangat licin dan perlu ekstra hati-hati.

Medan lumayan berat menuju air terjun Putang desa Kedang Ipil
Medan lumayan berat menuju air terjun Putang desa Kedang Ipil
Sangat disarankan apabila menuju kesana mempersiapkan dulu bekal air minum dan juga makanan karena di sana tidak ada warung. Kalau ragu dengan kondisi kendaraan bisa juga untuk menuju air terjun Putang menggunakan ojek trail yang sudah disediakan pihak pengelola. Atau, kalau mau, bisa juga berjalan kaki. Yah hitung-hitung buat ngencangin otot kaki. Kan jadi lebih sehat tu. Hehe .... Bener juga kan ?

Walaupun melewati perjalanan yang sangat melelahkan, ditambah lagi dengan cuaca yang kurang bersahabat alias hujan kala itu, akhirnya sampai juga kami di air terjun Putang. Dan ... seketika melihat pemandangan air terjunnya, dijamin deh, segala kepenatan akan terbayar lunas Gan ! :D

Segarnya air terjun Putang
Menikmati kesegaran air terjun Putang desa Kedang Ipil
Air terjun Putang sendiri memiliki ketinggian sekitar 10 meter. Di bawahnya ada kolam pemandian Putri Selimbur Buyeh yang tidak terlalu dalam. Hanya sekitar 1 sampai 2 meteran tergantung kondisi curah hujannya. Kalau lagi jarang hujan, ya bisa dipastikan kondisi airnya surut.

Suasananya sendiri disana saat kami kunjungi memang tak seramai di air terjun Kandua Raya. Karena mungkin masyarakat agak terkendala dengan akses jalannya yang tak semudah ke Kandua Raya. Jadi kalau kesana, jangan "nekat" sendiri. Usahakan bawa teman atau rombongan agar lebih ringan jika harus mengatasi hambatan berupa keadaan atau kondisi diluar dugaan.

Air terjun Putang ditapak JELAJAH
Objek wisata Air Terjun Putang desa Kedang Ipil
Wah, hujanpun mengguyur semakin lebat. Tapi ngga apa sih. Toh kami telah merasa senang sudah bisa menikmati kesejukan dan kesegarannya. Setelah puas menikmati keindahan alam di air terjun Putang ini, kamipun bergegas untuk pulang kembali ke desa Kedang Ipil.

Sesampainya kembali ke desa rasanya ada yang kurang kalau tidak membeli oleh-oleh khas Kedang Ipil berupa gula habang (gula merah). Harganya juga ngga mahal-mahal amat koq. Cuman Rp.25.000/kg. Dan yang pasti, asli lo... :)

Demikian juga kalau sahabat pengen beli cendramata khas desa wisata Kedang Ipil, tenang saja. Di sana juga ada warung yang menjual pernak pernik khas berupa kerajinan tangan yang merupakan hasil keterampilan dan kreatifitas saudara-saudara kita warga masyarakat Kedang Ipil.

Nah gimana ni. Asyik kan ceritanya ? Sampai sekian dulu ya. Ntar lain waktu, semoga saya bisa kembali bagi-bagi cerita. Terima kasih sudah membaca dan ngga lupa, salam sukses buat semua.

SALAM JELAJAH Tangguh !!!


Penulis : Fadli Ahmad
Editor   : Agus P
Foto      : Fadli Ahmad


Sekilas Ponpes Daarus Sholah, Sangatta Kutai Timur

Depan Masjid Yayasan Ponpes Daarus Sholah
Masjid sekaligus lokal untuk TPA Ponpes Daarus Sholah Sangatta Selatan


Letaknya hampir di ujung kampung. Namun masih relatif mudah dicapai. Meski sebagian jalan masih tanah berbatu, tidak begitu susah untuk bisa sampai disini. Sedikit gambaran tentang Pondok Pesantren Daarus Sholah yang kami (Kami Peduli Pelajar Sangatta / KPPS) kunjungi beberapa waktu lalu. 


produksispot.blogspot.com - Bangunan sederhana dari kayu, bersebelahan dengan gedung SDN 010 Sangatta Selatan. Tepatnya di jalan Trisari, desa Singa Geweh. Gerbang masuknya berada di dekat jembatan besi kampung Kajang.

Plang masuk dekat jembatan besi Kampung Kajang
Plang masuk Ponpes Daarus Sholah, dekat jembatan besi Kampung Kajang, Sangatta
Masuk dari gerbang ini kita akan menyusur jalan kampung dengan pemukiman disisi kanan dan kiri. Sayang, jalan tidak begitu mulus. Banyak kubangan. Permukaan bebatuanpun membuat harus sedikit bersabar jika melintas.

Tak begitu lama, sampailah di pondok. Kami disambut oleh seorang ibu asisten pembina pondok ini. Setelah sedikit menyapa memperkenalkan diri, kami dipersilahkan masuk kesebuah ruangan tamu sederhana. Tak seberapa lama menunggu, muncullah sosok wanita keibuan. Beliaulah ibu Hj. Malihah. Pengasuh Ponpes

Dengan ramah beliau menyambut kami. Membuka pembicaraan dengan saling memperkenalkan diri masing-masing, lalu mengalir lancar. Dari satu topik ke topik lainnya, seputar keberadaan Ponpes. Kami berlima kala itu mewakili KPPS, asyik saja menyimak penuturan Bunda Hj Malihah.

Bersama ibu Hj Malihah pembina ponpes
Suasana kekeluargaan kami berbincang dengan Ibu Hj Malihah
Beliau berujar, saat ini jumlah anak asuhnya ada 26 orang. Berusia antara 7 - 15 tahun. Usia sekolah SD -SMP. Asal mereka baru dari kawasan sekitar. Meski juga pernah mondok seorang dari Batam. Rata-rata para santri cilik yang diasuh, berasal dari keluarga dhuafa dan yatim piatu. Selain mendidik para santri, pondok yayasan Ponpes Daarus Sholah ini juga punya lokal Taman Pendidikan Al-Qur'an.  Dengan total siswa didiknya sekitar 70-an anak.

Wanita perintis sebuah kelas pertama di kampung ini juga menceritakan suka duka awal mendirikan sekolah untuk anak-anak kampung tahun 2007 lalu. Alhamdulillaah sampai saat ini tetap berjalan. Semua tentu tidak terlepas berkat jasa para donatur. Baik perorangan maupun lembaga. Swasta dan pemerintah. Termasuk sumbangsih kalangan perusahaan yang beroperasi di wilayah Sangatta seperti PT KPC, Pama dan lain-lain.

Maklum untuk menjalankan "kehidupan" pondok, memang masih sangat bergantung pada kemurahan hati para dermawan. Meski sudah ada sedikit aliran dana reguler, namun menurut Ibu Hj Malihah, belum dapat menutupi kebutuhan. Yah, kami ikut doakan ya Bu, semoga kedepannya pondok ini diberikan kemudahan dapat menemukan jalan supaya bisa memperoleh pemasukan secara mandiri. Aamiin.

Bersama ibu Hj Malihah melihat lihat lokal Ponpes

Sekilas sebelum beranjak pulang kami juga melihat-lihat beberapa ruangan. Seperti Masjid tempat TPA, lalu ke semacam aula terbuka disamping kantor pengelola. Setelah sumbangan yang kami bawa kami serahkan, kamipun pamit pulang pada beliau dan ustadz serta beberapa santri yang kebetulan berada dihalaman pondok tempat kami memarkir kendaraan.

Semoga Allaah subhaanahu wata'ala senantiasa memberikan kekuatan dan kemudahan bagi siapapun yang berjuang di jalanNya. Senantiasa merahmati kita semua. Aamiin ya Robbal 'aalamiin.

Cukup sekian dulu, mohon maaf kurang lebihnya. Wassalam.


Sumbangan KPPS Untuk MTs Daarul Ikhlas Sangatta

MTS Daarul Ikhlas Sangatta Selatan, Kutai Timur, Kaltim
Senyum dan bahagia mereka generasi bangsa bersama KPPS

Tetap terbuka bagi donasi periode bulan Desember 2017, komunitas Kami Peduli Pelajar Sangatta (KPPS) sukses kembali serahkan sumbangan berupa beberapa paket sepatu dan seragam sekolah.

produksispot.blogspot.com - Bahkan pada periode pengumpulan donasi dipenghujung tahun 2017 ini, KPPS menambah jenis item sumbangan. Selain sepatu dan seragam sekolah juga dengan tambahan buku paket, busana layak pakai dan sembako. Alhamdulillaah. Terima kasih jajaran KPPS haturkan kepada semua donatur yang kembali mempercayakan penyaluran infaq dan sedekahnya melalui KPPS. Semoga menambah keberkahan. Aamiin.

Sepatu, seragam dan paket lainnya
Materi sumbangan yang akan diserahkan ke
MTs Daarul Ikhlas oleh KPPS
Hari itu Selasa, 12 Desember 2017, sekitar jam 11.00 wita, rombongan KPPS berangkat dari sekretariat Jalan Yos Sudarso Gang Mawar menuju MTs Daarul Ikhlas yang berada di Sangatta Selatan. Paket sumbangan ini diantar langsung oleh Ketua KPPS Mega Kahlil Usman ditemani suami Bpk Robi Priyanto dan seorang kerabat lainnya Bpk Ridwan.

Jalan masuk menuju MTs Daarul Ikhlas Sangatta Selatan

Perjalanan Alhamdulillaah lancar, cuaca relatif mendukung kala itu.

Plang sekolah MTs Daarul Ikhlas Sangatta Selatan

Sesampainya di sekolah, KPPS disambut beberapa orang murid dan perwakilan yayasan Daarul Ikhlas dalam suasana penuh kekeluargaan. Sumbanganpun diserahkan satu persatu kepada para siswa yang telah didata sebelumnya.

Penyerahan bantuan KPPS

Tentang apa saja materi sumbangannya ? Mega merincikan terdiri dari 21 pasang sepatu dan kaos kaki.  5 set seragam sekolah, 10 pasang sepatu dan 3 kantong pakaian layak pakai. Ditambah lagi 1 kantong buku cetak serta beberapa paket kecil sembako yang semuanya diserahkan untuk kurang lebih 25 orang siswa, adik-adik kita tercinta.

Siswa MTs Daarul Ikhlas Sangatta Selatan

Penuh rasa syukur KPPS dengan kegiatan kali ini. Lega rasanya dapat melihat adik-adik semakin bahagia dan bersemangat. Tanpa harus merasa rendah diri, mereka dengan lapang dada berkenan menerima sumbangan yang diberikan.

Semua semata karena itikad baik saling memberi dan menerima dalam kebaikan. Jauh dari sentimen siapa hebat dan siapa yang malang. Siapa yang kaya, siapa yang miskin. Siapa yang memberi, siapa yang menerima. Karena hanya ada satu rasa. Persaudaraan dan pertalian kasih sayang antar sesama.

Siswa siswi yang ceria menerima sumbangan

Terima kasih adik-adik. Bagi KPPS, kalianlah pahlawan. Kalianlah penyelamat dan penegak niat baik semua orang yang Insya Allaah juga telah berusaha tulus ikut membantu. Berbuat dan beramal demi ridho Ilahi.

Semoga bermanfaat dan menjadi jalan kebaikan bersama, bagi kita semua. Maju terus Kami Peduli Pelajar Sangatta dan tetap semangat adik-adik pelajar mengukir prestasi belajar, mengejar impian kalian. Aamiin.

Sekian dan terima kasih. Wassalam


Tingkatkan Kemampuan Dengan Training Produksi Spot Radio

Training Bagian Produksi



Kegiatan Training sangat bermanfaat sebagai sarana meningkatkan kemampuan diri. Hal itu berlaku di bidang apapun. Kegiatan pelatihan selain untuk mengasah kemampuan juga sebagai kesempatan memperluas wawasan dan ilmu baru yang mungkin belum didapat selama menggeluti bidang pekerjaan.


produksispot.blogspot.com - Seperti yang kami lakukan. Saya kembali dapat mandat pimpinan untuk meng-Up Grade keahlian rekan kru Bagian Produksi dari dua radio Paras FM Group, Persada FM (Tanjung, Kalsel) dan MPis 106.9 FM (Bontang, Kaltim). Dua radio ini adalah anak perusahaan PT Radio Parapa Raswana yang berkantor pusat di ibukota propinsi Kaltim, Samarinda dari 5 stasiun radio yang beroperasi di areal kerja PT Pamapersada Nusantara. Pelatihan ini sendiri bertempat di Radio Bahana 97.8 FM, Mess Pama Bumi Etam Sangatta, Kutai Timur, Kaltim.

Kedua orang sahabat saya ini sudah berkecimpung di dunia produksi spot radio, tidak saja sejak bergabung di Paras FM Group. Tetapi sejak masih menjadi karyawan di stasiun radio asal masing-masing.

Adapun tentang materi pelatihan singkat "sederhana" kali ini kembali membahas berbagai hal seputar proses kerja Bagian Produksi. Dari proses pembuatan spot radio (info safety) hingga Insert dan Jingle.  Baik itu perancangan, proses recording dan finalisasi hasilnya. Hal-hal penting lain terkait proses produksi seperti penggalian ide, penulisan radio script, vocal-taking, editing vocal dan komponen, mixing, komposting dan penyelarasan elemen dan lain-lain juga dipelajari kembali. Have fun-lah pokoknya.

Nah ini sedikit tentang kedua orang sahabat saya pada Short-Course kali ini :

1. Sophian Sauri



Mantan kru Bagian Produksi radio KP FM Samarinda. Sempat loncat sana loncat sini. Berpindah-pindah tempat menjalani karirnya sebagai penyiar dan operator bagian Produksi. Akhirnya memutuskan gabung di Paras FM Group mengisi penempatan karyawan di Persada 87.9 FM, di Tanjung Kalimantan Selatan (PT Pama Site Adaro), mulai beberapa bulan lalu.

Secara tehnis, skill Ian - begitu sapaannya - sudah bolehlah. Sudah di atas intermediete levelnya. Hanya perlu beberapa sentuhan kecil saja. Nyari celah biar bisa lebih nge-blend dengan corak khas ala Paras FM di materi spotnya. Paras FM memang punya pakem tertentu. Penanda khas spot radio hasil garapan awak Paras FM Group. Setidaknya begitu pendapat beberapa rekan trainee saya sebelumnya yang juga sempat ikut pelatihan Paras FM.

Oh iya, satu lagi, kemampuan olah vocal dan nada saat membuat Jingle Station yang juga harus sering dilatih. Ini pe-er yang harus dijawab Sophian. :D :D :D. Tetapi over all sih, okey banget koq kapabilitasnya. *cieeeee... :D

2. Muhammad Yusuf Azhar



Aktif sebagai kru radio kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar sejak awal menjadi mahasiswa tahun 2010-2016. Suka duka sebagai penyiar dan operator pernah dirasakannya, sembari menyelesaikan studi Strata 1 Sarjana Sosial. November 2016 kemudian bergabung di Paras FM Group, ditempatkan di Mpis 106.9 FM PT Pama distrik Indominco Bontang. Selain sebagai kru Bagian Produksi, Yusuf juga menyiar.

Dipelatihan ini, Yusuf mencoba menggali lebih banyak tentang seluk beluk proses produksi spot radio. Kemampuan dasar penguasaan perangkat sesuai pengalamannya, sudah cukup mumpuni untuk terus dikembangkan. Tinggal mengasah kepekaan. Racikan komposisi terutama musik dan pemilihan nada saat memproduksi Jinggle misalnya,memerlukan kiat tersendiri. Demikian juga dalam proses pembuatan materi siaran lainnya seperti spot radio dengan semua tahapannya.

Well, yang jelas tetap semangat ya sahabatku. Kualitas atau mutu komponen siaran sebuah radio juga sangat bergantung pada kapabilitas sobat. Bagaimana meramu dan membuat spot radio yang menarik, dengan indikator yang jelas. Kreatifitas dan kepiawaian sobat, turut berperan percantik wajah stasiun radio dimana sobat bertugas.

Selamat berjuang menjadi operator-operator yang semakin maximizer ! Sukses selalu.

Wassalam


Sore di Taman Nomad Sangatta

Spot Selfie di Pesawat P-815

Bekas badan pesawat P-815 yang ada di taman ini jadi background foto-foto. Bentuknya masih bagus. Dipoles hampir mirip sebagaimana armada yang masih layak terbang. Bagi warga kota Sangatta Kutai Timur, pasti sudah pada tahu keberadaannya. Armada ikonik ini berada di Taman Nomad P-815, kawasan perkantoran Bukit Pelangi.


produksispot.blogspot.com - Satu sore sampai di taman ini sekitar jam 4. Matahari masih cukup garang menyinar. Ngga heran masih sepi. Hanya terlihat seorang bapak penjaja pentol bakso disudut taman bersiap menyambut pembeli.

Begitu nyampe, langsung jalan-jalan mengitari bundaran taman, nyari spot yang pas buat ngambil gambar. Melihat dan menyusur sekeliling. Jebrat jebret, eh ngga kerasa sudah setengah jam. Ngga seberapa lama satu persatu wargapun mulai berdatangan. Ada yang pake mobil ada juga yang boncengan naik motor.

Persimpangan jalan Bukit Pelangi
Pertamanan apik sepanjang jalur jalan dekat Taman Nomad.
Sepertinya tempat ini termasuk salah satu tempat favorit. Tidak saja untuk sekedar bersantai duduk-duduk tetapi juga untuk kegiatan olah raga. Padahal hari ini bukan hari libur. Hmmm ... Apalagi kalau hari libur ya. Mungkin lebih banyak lagi warga yang nongkrong.

Tempat Santai Warga
Terlihat beberapa orang bersantai
Yah lumayanlah pemandangannya. Baik taman maupun areal sekitarnya. Bersanding dengan mewahnya jalan protokol kawasan perkantoran Bukit Pelangi, taman terlihat bagus, meski tidak terlalu luas. Namun ada sayangnya.

Bersisian dengan jalur utama jalan Bukit Pelangi
Dari kejauhan terlihat jalur jalan utama Bukit Pelangi
Hehe... Ada sedikit hal yang disayangkan ni. Yang pertama, masih terlihat serpihan sampah yang berserak disekitar taman. Jadinya agak mengganggu pemandangan. Sayangkan, tamannya sudah rapi, pemandangan sekitarnya juga apik, tapi agak ternoda. Padahal kalau pemeliharaannya lebih ditingkatkan, pasti jadi lebih ciamik. Setidaknya mungkin jumlah tempat sampahnya perlu ditambah.

Sayang masih ternoda dengan sedikit sampah
Sayang ternoda dengan sampah gelas plastik
Selain soal sampah, berikutnya yang kedua. Masalah sarana peneduh. Gazebo atau sejenisnya mungkin tidak ada salahnya dibuat. Supaya bisa lebih nyaman lagi jika ingin bersantai disini. Sejauh yang saya lihat sih memang belum ada. Peneduh hanya mengandalkan naungan dari pepohonan sekitar saja. Itupun ngga banyak.

Masih agak gersang
Mungkin perlu sarana peneduh agar lebih nyaman. 
O iya, disekitar Taman Nomad ini juga tersedia lintasan berjalan kaki. Jogging tracknya terbentang disisi sebelah kiri jalan utama. Pas buat yang ingin berolah raga sambil menikmati keasrian kawasan Bukit Pelangi.

Jogging track Bukit Pelangi
Jogging Track Bukit Pelangi
Nah sahabat begitu dulu dah ya sedikit gambaran tentang Taman Nomad Bukit Pelangi Sangatta. Moga bermanfaat sekedar menambah referensi. Selamat menikmati sore dimanapun sahabat berada dan tak lupa terima kasih sudah membaca.

Wassalam.


Mini Ponton yang Tetap Eksis di Zaman Now

Mini ponton di Sangatta Lama


Pernah dengar dari teman, kalau dari Sangatta lama mau ke Sangatta seberang, bisa pakai ponton. Nah ini yang mengundang penasaran. Gimana sih rasanya? Belum bisa ngebayangin juga. Jadi pengen nyoba. 


produksispot.blogspot.com - Jujur, masih susah ngebayangin gimana bentuk pontonnya. Taunya di Sangatta memang ada sungai yang membelah kedua wilayahnya. Tapi belum pernah ngerasain gimana sih kalau naik sarana angkutan sungai seperti yang dikatakan teman.

Nah, hingga akhirnya di satu sore. Kebetulan ada waktu sedikit buat hang-out. Sudah beberapa bulan lalu, ngebet pengen tahu gimana rasanya nyeberangin sungai pake ponton. Haduuh... :)

Well, sore itu langsung aja cuzz ke Sangatta Lama. Tepatnya ke pasar Sangatta Lama. Masuk ke jalan Mulawarman. Nah, karena belum pernah, harus siap-siap nanya dong. Sampai di depan sebuah toko sepatu, terlihat ada 2 orang bapak duduk-duduk ngobrol diteras tokonya. Sayapun bertanya pada mereka. Salah seorang dari bapak itu menjelaskan detail arah menuju tempat penyeberangan. Yup, clear. Got It !. Terima kasih Pak.

Cukup lega. Karena bisa sampai ke tempat dimana saya bertanya inipun awalnya kan cuman ngandelin feeling. Cuman dengar kata teman bahwa dermaganya ada di areal pasar Sangatta Lama. Okey. Ngga lama, ngikutin petunjuk bapak tadi. Akhirnya sampailah didepan satu lorong kecil yang memasang plang sederhana bertuliskan "Penyeberangan" dengan tanda panah.

Ngga pikir lagi saya masuk aja. Oh ternyata begini to. Ngga ribet koq. Tepat di ujung jalan turunan lorong ini, sudah langsung bibir sungainya. Waw ! Simpel sekali ya. Hihi... Dan... "nah, itu kali pontonnya ?" gumam saya dalam hati. Di depan, tampak ada bapak dan ibu ajeg diatas motor yang sepertinya lagi nungguin ponton mininya merapat ke dermaga yang mini juga. :D.

E eh, tapi bentar. Apa benar begitu ? Bapak ibu itu parkir di pinggir dermaga atau sudah ada diatas ponton sih ? Oalaaaah. Ternyata mereka sudah on-board ituuuu... !!! hahaha.... Ya ampun. Ini to yang dibilang ponton itu. Hmmmm.... :)

Naik ponton mini

Jadi tahu bahwa sudah diatas ponton, waktu abang yang jaga menerima uang dari bapak diatas motor. Karena saya sudah tepat berada di sebelah kanan bapak ibu ini, saya tahu persis sang bapak memberi uang 2000 rupiah. Rupanya itu adalah biaya jasa penyeberangan ini. Oooo ... :)

Ngga seberapa lama, datang seorang pengendara lagi. Ngambil tempat disebelah kanan saya. Terus masuk lagi satu orang juga bermotor, dibelakang saya. Terus masih ada lagi, bapak yang kayanya sama anaknya atau adiknya ya...*ngga nanya sih...hihi... datang dengan jalan kaki ikut naik. Ya begitulah. 7 orang kami penumpang diatas ponton, siap menyeberang. Ngga lama pontonpun mulai bergerak.

Naik mini ponton

Ibarat istilah dalam sebuah serial kartun populer anak-anak, pertanyaan "mau kemana kita?" muncul membisik dalam hati sekedar berkelakar. :) Lihat-lihat, peratiin, kemana ya arahnya ni ponton ? Ke kanan ? Kiri ? Atau depan ? Eh, ternyata ke depan saudara-saudara. Hihi....

Naik mini ponton menuju dermaga sangatta seberang

Nah, itu terlihat satu ponton serupa sudah bergerak dari seberang sungai. Jarak tempuh praktis pendek sob. Karena lebar sungai ini saya kira cuman sekitar 10 meteran. Ya emang bener. Proses "evakuasi" kami penumpangpun ngga pake lama. Sekitar 5 menitan, beranjak maju ke tepi daratan di depan. Dan, sampaaaiiiii.

Horeee.... Akhirnya. Tercapai sudah cita-cita merasakan naik ponton mini sungai Sangatta. Yeayy... :D Tinggal plintir gas langsung dari atas ponton, naik kembali ke daratan. Sekarang sudah di Sangatta seberang nih. Cuma pertanyaan berikutnya, emang udah tahu mana jalan yang mesti dilalui ? Naa itu dia. Tapi cuek ah. Pura-pura aja tahu. Toh juga meski kesasar, pasti masih di Sangatta City kan ? Ngga sekonyong-konyong nyungsep nyampe di Hong Kong. Wkwkwk...

Jalan Mulawarman, Sangatta Selatan

Yang jelas mau nyari kedai minuman dulu deh kayanya, secara mulai haus. Gas tipis menyusur kampung akhirnya nemu sebuah warung ngga jauh dari areal pasar, dermaga tempat berlabuhnya ponton tadi. Di jalan Mulawarman Sangatta seberang atau wilayah Sangatta Selatan, kelurahan Singa Geweh.

Warung gado-gado

Ini penampakan warungnya. Pesan minuman coklat dingin, sambil nyatet dikit hasil perjalanan. Aaah, seger. Sempat ngobrol juga sama adik yang punya warung soal arah ke jembatan besi kampung Kajang. Saya lantas balik ke camp sore itu lewat jalan APT Pranoto. Santai dan senang.  Ya lumayanlah dapat pengalaman kecil mencicipi sarana penyeberangan sungai, ponton mini yang tetap eksis di zaman now. :)

Alhamdulillaah.


UKM Binaan LPB Pabanet Dapat Bantuan Mesin Kultivator

PT Pama KPCS melalui CSR serahkan Kultivator


Keberadaan peralatan bantu atau sentuhan tehnologi modern, tidak dapat dipungkiri merupakan salah satu faktor penunjang penting peningkatan produksi pertanian. Selain itu, dengan pemanfaatan tehnologi secara tepat guna tentu akan lebih mempermudah proses pekerjaan.


produksispot.blogspot.com - Sebagai salah satu kontraktor pertambangan yang beroperasi diwilayah Kabupaten Kutai Timur, PT Pamapersada Nusantara distrik KPC Sangatta, juga merasa ikut bertanggung jawab untuk memajukan upaya para pelaku usaha. Dalam hal ini khususnya bagi para petani, melalui Corporate Social Responsibility (CSR), PT Pama KPCS kembali melaksanakan berbagai program. Salah satunya menyalurkan bantuan bagi UKM pertanian yang dibina oleh Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Banua Etam, Yayasan Dharma Bhakti Astra.

Seperti yang dilakukan tanggal 11 November 2017 lalu. Penyerahan bantuan mesin kultivator kepada petani UKM telah secara simbolis dilakukan oleh Human Capital Dept.Head, PT Pamapersada Nusantara Distrik KPCS, Bapak Sukendi. Bantuan diterima oleh perwakilan UKM penerima program yakni Bayu Nur Rahman dan Hendro. Usai serah terima juga dilakukan penandatanganan MOU program kerjasama antara LPB Pabanet dan UKM binaan.

Penandatanganan MOU Kerjasama

Mesin pertanian merupakan sarana penunjang bercocok tanam. Tujuan pembuatannya untuk mempermudah proses pekerjaan baik dari segi tenaga, waktu maupun biaya. Dengan effort kerja yang lebih ringan diharapkan peluang pengembangan produksi melalui terobosan-terobosan barupun akan semakin terbuka.

Selamat berkarya dan sukses selalu UKM LPB Pabanet



Sumber : LPB Pabanet
Foto       : Domentasi LPB Pabanet

Adu Nasib Sang Ahli Kunci

Pak Adi mangkal di D.I Pandjaitan Samarinda


Kerasnya perjuangan hidup mengharuskan setiap orang memberdayakan segala kemampuan dirinya. Apapun keahlian yang dimiliki harus dapat dimaksimalkan demi sesuap nasi.


produksispot.blogspot.com - Tidak terkecuali pria yang satu ini. Namanya Adi. Terlihat tidak begitu tua. Secara fisik juga masih segar. Beliau sudah berkeluarga. Dikarunia seorang anak berusia 2 tahun.

Siang itu, saya mampir ke lapak sederhana Pak Adi karena satu keperluan. Kebetulan ingin menduplikasi kunci motor. Meskipun akhirnya ngga jadi. Karena si empunya motor, kemanakan saya, ternyata masih nyimpan kunci serepnya. "Tapi ngga apa ya Pak Adi, saya manfaatkan ngobrol santai sebentar sama bapak, sebelum lanjutkan perjalanan ke kantor", begitu saya katakan ke beliau sesaat setelah dapat kabar dari rumah perihal kunci serep.

Pak Adi mengaku tinggal di bilangan jalan Damanhuri. Setiap hari mangkal di pinggir jalan D.I Pandjaitan. Tepatnya di depan SDI Bunga Bangsa. Kecuali saat cuaca tak bersahabat, pria pendiam ini memilih balik pulang ke rumah.

Ditanya pendapatannya sebagai ahli kunci, Pak Adi secara umum mengatakan pas-pasan saja. Kalau sepi, sekitar 100 ribuan /  hari. Sedangkan kalau lagi ramai, pendapatnnya bisa naik 3 sampai 4 kali lipat.

Pak Adi saat menunggu costumer jasanya

Dilihat-lihat, tools yang dipergunakan cukup sederhana. Kalau dihitung termasuk satu unit sepeda motornya, modal membuka usaha ini tergolong tidak terlalu besar. Sekitar 6-8 jutaan. Itupun menurutnya semua perkakas itu dikumpul secara bertahap. Dicicil satu persatu dulu belinya. Barulah bisa menjadi lebih lengkap seperti sekarang.

"Oke lah Pak, ngga kerasa sudah hampir jam 11, saya harus lanjut dulu," kata saya berniat mengakhiri perbincangan. "Mudah-mudahan lancar dan sukses usahanya ya Pak. Maaf ni sekali lagi, belum jadi bikin kuncinya," tambah saya, sedikit sungkan. Tetapi dengan ramah Pak Adi menjawab, " Oh iya, ngga apa-apa."

Nah sahabat, begitulah sedikit tentang Pak Adi, seorang ahli kunci yang sempat jadi teman ngobrol saat itu. Oh ya bagi sahabat pembaca yang mungkin punya keperluan soal kunci-mengunci :) bisa langsung kontak aja ke no hp beliau yah. Seperti yang tertulis diplang nama dibelakang motornya, 0813 450 80384.

Kita doakan yuk, siapapun saudara kita yang tengah menempuh jalan usaha seperti Pak Adi, senantiasa dikaruniakan kesehatan supaya bisa terus bekerja. Selalu dibimbing berada dalam kebaikan dan dikuatkan tetap gigih berikhtiar. Aamiin.

Sekian dulu ya Sob, moga manfaat. Tak lupa juga, moga sukses untuk kita semua.

Wassalam.

3 Tempat Khusus Ini Bisa Bantu Jaga Rasa Syukur

Kehidupan adalah anugerah terindah


Hidup itu selalu berdinamika. Susah senang, bahagia sedih, selalu berganti. Tak terkecuali juga dengan rasa syukur sebagai sumber kebahagiaan dalam hati kita. Kadang naik, kadang turun.


produksispot.blogspot.com
- Sahabat, jika sudah mulai merasa hampa, hambar, bad mood, tidak bersemangat, kurang bergairah menjalani hidup, perlu dicermati bahwa mungkin kita sedang mengalami yang namanya penurunan kualitas kebahagiaan. Ya bahagia itu penting. Bahagia, ceria, bagi saya adalah modal dasar menjalankan segala aktifitas hingga bisa berjalan lancar dan sukses. Tanpa rasa bahagia, senang, gembira, menjadikan seseorang itu mudah sekali murung, merasa useless, tak punya daya juang dalam menggapai cita dan keinginannya lewat aktifitas yang dijalani.

Lalu pertanyaanya sekarang, bagaimana cara supaya kita bisa atau tetap bahagia ? Yup. Jawabnya adalah dengan menjaga rasa syukur yang ada dalam hati dan fikiran kita. Nah, harus diakui memang terkadang hal inilah yang agak sukar dilakukan. Ketika kita harus menjaga rasa syukur itu. Tindakan apa yang mesti dilakukan ? Ini yang tidak jarang biasanya menjadi masalah tersendiri.

Ok sob, tenang. Dikesempatan kali ini saya ingin sekedar berbagi satu resep mujarab nih. Tips praktis menimbulkan atau memelihara rasa syukur, biar kita tetap bahagia. Syukur-syukur kalau bisa membantu. Memang sederhana sekali. Tidak perlu kursus-kursusan. Tidak perlu dengan menyimak paparan sedemikian dari para motivator handal. Cukup diri sendiri saja. Ya sendiri saja. Yakni dengan merenung. Yah kirain. Tapi eeet, ini serius lo. Ya. Cukup dengan berdiam sejenak, tafakkur berkualitas ! Merenung tentang 3 tempat "menakjubkan" ini. Hadirkan dalam fikiran dan hati kita. Ngga pake lama. Cukup sekejab saja. Jika kita memang benar dalam meresapinya, hasilnya luar biasa. Seketika hatipun lebih lapang, lega. Praktiskan ? Mau coba ?

Nah, coba deh kita lihat. Apa saja ketiga tempat paling berharga itu dan mari renungkan.

Yang pertama, penjara.


Penjara

Sama sekali tidak dengan maksud "mensyukur-syukuri" siapapun mereka yang mendekam dipenjara. Semua adalah ujian dengan takaran yang sesuai dari yang Maha Adil pada siapapun yang dikehendakiNya. Siapapun bisa mengalaminya. Tinggal sekarang bagi kita sendiri. Jauh lebih penting ketika mata diperlihatkan pada penjara adalah agar dapat menjadi pelajaran. Betapa besar nikmat kebebasan yang kini kita nikmati. Sudahkah kita camkan nikmat besar berupa kemerdekaan ini ?

Yang kedua, rumah sakit.


Rumah sakit

Sama halnya dengan tempat yang pertama tempat khusus seperti rumah sakit juga dapat membantu mengingatkan betapa besar arti nikmat sehat yang ada saat ini. Tugas kita bagaimana menjaganya, sembari turut mendoakan saudara yang kini masih terkulai sakit agar cepat pulih kembali. Saat melihat atau berada ditempat ini, apa yang ada dibenak atau bagaimana perasaan sahabat ?

Yang ketiga, kuburan.



Tempat seperti kuburan, ternyata juga bisa "spontan" bangkitkan semangat dan rasa syukur jika kita mau merenung. Tidak yang cuma sambil lewat. Betapa tidak. Disini, siapapun yang ada didalamnya sudah tak mampu berbuat apa-apa lagi. Bahkan untuk hanya sekedar berkata dalam hatipun mereka sudah tak dimampukan. Itulah kematian. Maka beruntung bagi kita yang dapat mengambil pelajaran dibalik "kenyataan" alam kubur. Kita masih diberi kesempatan berbuat baik, beramal dan melakukan hal-hal bermanfaat. Tidak saja demi menata dunia tetapi juga kehidupan akhirat kelak. Mudah-mudahan kita selalu terbimbing, dimampukan melakukannya. Aamiin.

Nah sahabat, simpel kan ? Terlalu sederhana malah. Namun saya percaya dengan perenungan yang benar, kita pasti akan mendapatkan manfaatnya. Berusaha mengambil pelajaran positif dari banyak hal yang kita lihat, alami dan rasakan walau hanya dari hal sederhana sekalipun untuk memupuk rasa syukur. Dengan itu diharapkan pada akhirnya mampu mengantarkan kita meraih bahagia sesungguhnya. Insya Allaah.

Sekian dulu paparan sederhana ini dan tak lupa terima kasih telah berkenan membaca. Semoga bermanfaat.

Wassalam.



Pics by : flickr