Bukit Batu Dinding Tersayang, Memoar Kecil Dalam Jejak Jelajah

Puncak bukit Jelajah
Menikmati kemerdekaan di puncak Bukit Batu Dinding


Mulai dikenal luas oleh masyarakat khususnya Kaltim sekitar 2 tahunan lalu. Letaknya di Desa Bukit Merdeka Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Bukit Batu Dinding. Areal yang sebenarnya sangat potensial dikembangkan menjadi satu kawasan wisata unggulan. 


produksispot.blogspot.com - Halo sahabat. Bloggin Up kali ini kembali hadirkan artikel guest-writer. Biasa, dari salah seorang sahabat Komunitas Jelajah Kaltim. Anang Anwar yang berkenan berbagi sedikit cerita. *trims banyak ya om Anang :).

Ini tulisan singkat pengalaman rekan Anang bersama teman-teman Jelajah dalam satu trip hari Minggu, 17 September 2017 lalu. Selain kesan susah dan senangnya, ternyata para penjelajah tangguh juga punya sebongkah cinta terpendam loh (alamak bahasanya ... hehe ... ) pada bukit yang terletak di Km 45 jalan poros kota Balikpapan-Samarinda ini.

Pintu masuk
"Petualangan" itu bermula disini. 
Ya. Cintanya penjelajah sejati yang ngga cuman sekedar tahu lokasi yang indah, lihat, nikmati, kemudian pulang. Tapi cinta sejati yang terwujud lewat perhatian, care pada apa yang dijumpai. Secara katanya, salah satu tanda cinta itukan perhatian. Bener ngga sih ? Nah, dengan cinta itu maka sesuatu yang indah akan bisa dibuat menjadi lebih indah lagi. Hmmmm... boleh boleh boleh :)

Path di puncak bukit
Penulis di path puncak bukit.
Ada yang komen, mirip Wonder Wall ?
Mau tahu gimana belaian sayang sebagai gambaran cintanya pen-Jelajah tangguh ini ? Berikut catatannya.

---------------------------------------------------------------------

Sayang untukmu Bukit Batu Dinding Samboja.

Sayang, akses jalan masuknya masih tanah.

Kalaupun dicor, hanya bagian depan. Sisanya hanya seukuran jalan untuk sepeda motor. Konsekwensinya bisa ditebak kan ? Begitu hujan, jalan jadi licin. Tantangan medan seperti ini mengiringi langkah kaki menuju lokasi.

Kemarin dari titik kami parkir motor masih sekira 3 kilometeran lagi masuknya. Ada papan kecil bertuliskan "Batu Dinding" didepan gapura dekat jembatan Sungai Merdeka Samboja.

Mungkin ini yang membuat lokasi Batu Dinding sedikit "terasing". Padahal tempatnya ngga jauh-jauh amat dan bisa jadi pilihan destinasi wisata yang ramah untuk keluarga.

Jalan tanah masuk lokasi
Jalan tanah menuju lokasi
Sayang, belum dikelola layaknya tujuan wisata.

Kalaupun ada Pos Masuk dengan tarif Rp.5000 / orang sepertinya hanya swadaya masyarakat sekitar. Padahal seandainya dikelola lebih serius, cukup menjanjikan bagi pemasukan daerah dari sektor pariwisata. Dampaknya tentu positif bagi masyarakat sekitar. Peluang usaha bisa lebih terbuka. Jasa antar jemput (ojek) pengunjung misalnya.

Lokasi Bukit Batu Dinding ini ngga terlalu terpencil juga karena berada di jalan poros Balikpapan-Samarinda. Jadi relatif mudah dijangkau. Potensi pengunjung dari Balikpapan, Samarinda, Tenggarong ataupun dari mana sajakan lumayan besar tuh.

Plang masuk Batu Dinding
Plang nama kecil di gapura masuk Bukit Batu Dinding
Sayang, sepertinya belum ada pos pengawas atau pos keamanan di atas bukit.

Yang ada cuma kantin penjual air mineral dilengkapi fasilitas toilet disisi pintu naik bukit.

Nihilnya posko ini berdampak pada lemahnya pengawasan pada ulah tangan sebagian pengunjung yang usil. Terlihat beberapa dinding batu rusak. Rusak oleh coretan dan pahatan nama-nama orang yang ngga jelas maksud dan tujuannya. Hanya ada selembar spanduk peringatan dipaku di batang pohon. Padahal kalau mereka tahu, perlu puluhan tahun bahkan lebih bagi air untuk mengikis, membersihkan bekas pahatan itu di dinding batu.

Coretan di dinding batu
Sayang. Kemolekan dan keaslian tercoreng coretan.
Sayang, masih banyak sampah berserakan

Entah apa penyebabnya. Kesadaran pengunjung yang minim, atau ketersediaan tempat sampahnya yang kurang ? Ngga sedikit sampah botol air mineral atau kemasan makanan ringan berserakan diareal ini. Perlu puluhan tahun juga untuk mengurai kemasan plastik makanan itu. Seyogyanya kita harus mulai sadar menjaga kebersihan. Jika tak bisa membersihkan, paling tidak jangan mengotori. Please...

Peringatan buang sampah
Jelajah peduli. Ni coba peratiin plang himbauannya Sob.
Sampe dipegangin tu sama awak Jelajah. Penting soalnya. Keep clean yuks :)
Lanjut khususnya kalau menyoal masalah keamanan pengunjung naik ke atas bukit terbilang sudah cukup memadai. Terdapat tangga berpagar dan tali untuk memanjat ke puncak.

Tangga naik ke bukit

Tali pegangan ke puncak

Tali penuntun ke pumcak

Sayang, hp saya rusak. Terkena hujan sepanjang perjalanan. Jadinya hp Yuli Herliviani-lah yang jadi penyelamat "save moment" saya. Trims juga ni buat Chici Madhuu, Rendi Yustian, Wiwied Shofie Na Luthfie, Ahmad Effendi, Jgs Sport, Rahmadi Radi. Beberapa foto kalian saya "culik" sebagai pelengkap. Padahal kalau pakai kameranya Sarwani Amhar, hasilnya pasti Wooww.... :D

Puncak asri bukit batu dinding
Indahnya pemandangan. Damn, I Love Indonesia ... :)
Sayang, tidak semua rekan Jelajah naik kebukit, karena sebagian lanjut ke pantai Tanjung Harapan Samboja. Okey, salut buat Iin Ramadhan Yudistio yang berani nge-push batas kemampuannya berjalan kaki, sampai kram. Kalau bahasa kerennya kata bapak TNI yang bantu kita disana, "tertatih". Hehe...

Tetap semangat
Bareng bapak TNI. Jarang jarang lo bisa dapet momen kaya begini. :D
Oh iya juga buat Zhilla Suzy Laura yang gosipnya sempat mau pingsan. Pandangan berkunang-kunang karena kecapekan jalan kaki. Haha ... :D

Kepayahan itu
Perjuangan itu ... :)
But anyway, tetap kompak JELAJAH tangguh ... !!!!

Kebersamaan Jelajah
Jejak JELAJAH di Bukit Batu Dinding
Sayang, kalau kata-kata "... panas hujan bukanlah halangan, tetap satu tujuan bergandengan tangan...", hanya jadi sekedar lirik lagu. Lagu yang nyaman dinyanyikan ketika bersantai dipinggir pantai. Padahal cocok juga loh dinyanyikan sambil meniti jalan yang licin, berlumpur, masuk hutan atau naik kepuncak bukit. Bener ngga Chiel Ipith, om Eddy Yan ? Hehe...

Kebersamaan
Panas hujan bukanlah halangan
Sayang, jujur saya agak kesal karena tertinggal. Tapi akhirnya saya bersyukur karena dapat amunisi buat menulis catatan ini. Sebagian juga mungkin terinspirasi atau sedikit "ngiri" dengan om Agus Parawansa soal wisata di ketinggian. :D

Rehat sejenak
Rehat sejenak
Sayang sayang kesayangan teman seperjalanan Bundaa Laaras, Tubagus, Yuli Herliviani dan I Van.

Di satu sudut bukit
Menikmati perjalanan bersama
Sayang dan rugi kalau anda ngga datang ke Bukit Batu Dinding Bukit Merdeka Km 45 Samboja ini.

Ayo ceria semua
Dalam "berjuang" jangan lupa tetap smile ... :D
Jangan khawatir, sebanding dengan perjuangan jalan masuknya, lihat pemandangannya, seketika letih dan kesalpun sirna.

Panjat tebing
Hap...! Ayo terus naik
Salam Tangguh ...!!!

--------------------------------------------------

Nah sahabat, sekian dulu sekelumit info tentang Bukit Batu Dinding Samboja. BTW terima kasih sekali lagi untuk rekan JELAJAH tanpa terkecuali atas tulisan dan spesial banget tentu foto-fotonya yang keren. Salam kenal dan persahabatan selalu. Om Anang, kapan-kapan boleh jadi penulis tamu lagi ya :D

Mohon maaf kurang lebihnya dan ngga lupa semoga sukses untuk kita semua. Aamiin ...

Wassalam


---------------------------------------------------


Anang Anwar dan rekan












       Sumber : Anang Anwar (Jelajah)

Logo Jelajah

                                                                   Editor / adaptasi : Agus P


Foto : Sahabat Jelajah (peserta trip Bukit Batu
  Dinding Samboja, Minggu 17 Sept'17)



Puncak Merdeka Batu Dinding











No comments:

Post a Comment