Healthy Life |
Saat fikiran atau hati sedang kacau, mungkin tidak sedikit diantara kita yang kemudian cenderung tertarik ingin mendengarkan atau menikmati alunan musik untuk mengatasinya. Tidak jarang, cara itupun efektif. Sebenarnya bener ngga sih ada hubungan antara musik dengan kondisi psikologi ?
produksispot.blogspot.com - Halo sahabat semua. Kali ini saya akan sharing soal bagaimana sebenarnya hubungan antara mendengarkan musik dengan tingkat kesehatan mental. Soalnya kadang kita sering mendengar saran dari orang-orang disekitar kita yang bilang, supaya ngga stress, coba dengerin musik. Tetapi mungkin juga bahkan kita sendiri memang percaya dan telah merasakan manfaat dari kegemaran mendengarkan musik. Entah kenapa suasana itu terasa "beda" kalau sembari melakukan aktifitas misalnya, ditemani alunan musik. Tentu musik yang sesuai selera masing-masing kan? Kalau tidak, bisa jadi malah bikin stress. Orang suka musik pop, dijejali musik dangdyuut, haduuh itu sih namanya malah bikin mumet. Lagi pula waktunya juga harus disaat yang tepat. Karena tidak semua aktifitas pasti matching bertemankan musik.
Terlepas dari aliran musik apapun kesukaan sahabat yang jelas kita ngomongin musiknya secara umum saja disini. Mau dangdut, pop, rock, hiphop, rap, ajeb-ajeb (haduh aliran apaan lagi tuh ajeb ajeb?), klasik, keroncong, jazz, pokoknya semua aliran musik deh yang sesuai selera masing-masing. Semua kita persepsikan sama. Musik. Musik yang dapat menghibur ya.
Owkey, setelah cari-cari, baca-baca, akhirnya dapat juga nih infonya bahwa ternyata memang ada hubungan yang erat antara mendengarkan musik dengan kondisi mental. Musik itu disebut sebagai salah satu medium yang kuat untuk menstimulus perasaan bahagia. Wow ! Berikut ini uraian singkat tentang keeratan hubungan musik dan kondisi psikologi lewat beberapa manfaat yang bisa didapatkan serta fakta pendukungnya.
1. Musik sebagai pain-killer
Musik ternyata telah menjadi medium ampuh yang dapat menghilangkan rasa sakit atau pain-killer. Sederhananya gini, alat pendengaran manusia mengirimkan sinyal suara ke dalam otak untuk diolah menjadi kesan yang berpengaruh untuk menciptakan mood tertentu. Semakin teratur dan indah suara yang didengar maka akan membaik kesan yang tercipta dalam perasaan. Demikian pula sebaliknya.
Hasil sebuah studi yang dilansir dalam jurnal Frontiers in Psychology telah menemukan bahwa ketika pasien mendengarkan musik favorit mereka, detak jantung cenderung menjadi lebih lamban dan mengaku berkurangnya rasa sakit. Sebaliknya rasa sakit lebih terasa ketika mereka terpapar dengan suara tidak menyenangkan seperti bising.
2. Musik Dapat Meningkatkan Mood
Kalau saya pribadi pendapat ini tentu sudah disangsikan lagi. Siapapun sepertinya punya pendapat yang sama. Saat mengemudikan mobil setel musik. Mau kerja biar tambah semangat sambil setel musik. Begitu juga waktu olahraga seperti nge-gym, kayanya lebih powerfull. Bahkan mau belajarpun sesekali juga boleh ditemenin musik. Eh, ngomong-ngomong saya nulis ini juga sambil dengerin musik loh. :)
Nah fakta sehubungan dengan anggapan ini sebagaimana sebuah jurnal bertajuk Nature Neuroscience tahun 2011 bahwa hormon perangsang rasa gembira Dopamin akan lebih banyak dilepaskan oleh otak saat seseorang menikmati musik terutama musik klasik.
3. Musik Dapat Menenangkan Hati
Untuk menenangkan hati banyak cara yang bisa dilakukan. Bisa dengan meditasi atau yang paling ampuh dengan rajin melakukan ritual ibadah. Mendengarkan musik juga termasuk salah satu upaya yang bisa dilakukan memulihkan perasaan. Disaat terjebak macet misalnya, kayanya stress sedikit teratasi kalau kita barengi dengan mendengarkan musik. Ergonomics, sebuah jurnal yang mengangkat sebuah studi tahun 2013 mengungkap, alunan musik yang santai/slow bisa menenangkan. Kalau dalam keadaan sedang mengemudi, musik yang santai ini bisa jadi pilihan terbaik untuk menjaga daya konsentrasi. Jurnal ini juga mengemukakan fakta yang lain bahwa untuk memancing mood bergairah, jangan ragu mencoba mendengarkan musik bertempo cepat.
4. Musik Untuk Menjaga Fokus
Selain dari hasil studi seperti di atas, fakta pendukung kolerasi musik dan kondisi psikologi juga terungkap melalui sebuah penelitian oleh Stanford University School of Medichine pada tahun 2007 lalu. Jika ingin mempersiapkan materi khusus untuk presentasi atau bahan kuliah, coba dengarkan musik klasik. Musik aliran ini secara empiris terbukti mampu mengubah bagian tertentu di otak sehingga seseorang menjadi lebih mudah berkonsentrasi. Hhmmm.... boleh juga ya.
Dari beberapa fakta pendukung tadi ternyata dahsyat juga ya pengaruh musik pada kondisi mental kita. Sebenarnya kalau mau digali lebih dalam lagi banyak sekali fakta-fakta pendukung lainnya dari para ahli tentang kolerasi musik dan suasana hati atau kondisi mental ini. Karena keterbatasan, mudah-mudahan sedikit uraian artikel ini bisa ikut membantu menjelaskan.
Untuk bisa lebih yakin lagi untuk sahabat yang hobi dengerin musik, coba deh kalau pas mau menghilangkan be-te alias jenuh, puterin musik. Dalam perjalanan atau dalam kondisi apapun yang sekiranya tak menghalangi kita dari musik, putar, dengarkan dan nikmati, kayanya ampuh banget ni musik membantu menjaga mood atau keceriaan kita. Nah, sekian dulu, semoga bermanfaat. Eh ngomong-ngomong, sahabat sukanya musik apa ? Wassalam.
Picture : www.flickr.com