Pilih yang Baik Saat Membantu
Jika kita berniat menolong orang lain, maka laksanakanlah niat itu, berikanlah pertolongan dengan sesuatu yang terbaik yang bisa kita lakukan untuknya. Bayangkan jika kita ada di posisi dia.
produksispot.blogspot.com - Ketika ada saudara kita yang tertimpa bencana alam, kemudian kita hendak memberi bantuan pakaian, maka bantulah dengan pakaian-pakaian yang patut.
Jangan mentang-mentang untuk sumbangan, maka kita memberikan baju-baju bekas yang sudah sobek, kucel atau bolong. Bantulah dengan hal terbaik yang bisa kita berikan.
Inilah perbuatan yang disukaiNya. Karena ketika kita memberi bantuan secara ikhlas dengan hal yang terbaik, sesungguhnya kita tidak pernah rugi. Sebaliknya, justru kita beruntung karena setiap kebaikan yang kita lakukan sesungguhnya itu akan kembali kepada kita.
Demikian juga dengan setiap keburukan yang kita lakukan, pasti akan kembali kepada kita. Meskipun yang akan kita berikan adalah pakaian bekas, namun perlakukanlah pakaian itu dengan baik. Cuci terlebih dulu, setrika, lipat dengan pantas sebagaimana pakaian itu adalah untuk kita kenakan sendiri.
Jangan sampai kita memberikan barang untuk orang lain dengan alasan karena barang tersebut sudah jelek. Alasan kita memberikan sesuatu kepada orang lain justru harus karena barang itu masih bagus untuk dipakai.
Betapa indah Islam ini. Semoga kita semua senantiasa diberikan kekuatan untuk menjadi pribadi-pribadi yang gemar menolong dan meringankan beban saudara. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Sumber : SMS Tauhiid
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
Editor : Rashid Satari
Adaptasi
: Agus P
Ilistrasi : freepik
Ingin berinfaq ?
Donasi SMS Tauhiid : Rek Mandiri : 131.00.303030.87 An. SMS Tauhiid
Beribadah Karena Allah
Beribadah tidak harus selalu identik dengan hamparan sajadah atau butiran tasbih. Banyak sekali aktifitas keseharian yang sebenarnya juga adalah ibadah. Sepanjang niat melakukannya benar-benar tulus hanya karenaNya.
produksispot.blogspot.com - Jika kita beramal kebaikan karena mengharapkan penghargaan mahluk maka siap-siaplah untuk kecewa. Kenapa ? Karena sesungguhnya mahluk itu lemah, tak berdaya, hatinya mudah berubah.
Sungguh sangat mudah bagi Allah untuk membolak balik hati manusia dari yang awalnya suka menjadi tidak suka. Dari yang asalnya cinta menjadi tidak cinta. Dan, jika ini sudah terjadi maka kita tidak bisa apa-apa selain merasakan kecewa.
Oleh karena itu, kalau kita merasakan kecewa karena suatu kejadian, segera periksa ke dalam hati. Apakah yang mendominasi hati kita. Nama siapakah yang memenuhi hati kita. Jika hati kita dipenuhi dengan nama mahluk, setiap saat hanya dia yang kita ingat, setiap perbuatan hanya demi dia maka inilah sumber kekecewaan itu.
Sedangkan jika hati kita dipenuhi dengan nama Allah, setiap tujuan dari amal kita adalah Allah, niscaya hati kita tetap tenang. Sepahit apapun kenyataan yang kita hadapi.
Maka penting bagi kita untuk istiqomah menjaga niat beramal hanya lillaahi ta'aala. Niatkan setiap kebaikan hanya mengharap penilaian dari Allah semata. Tepiskan bisikan-bisikan syaitan yang selalu menghasut kita untuk riya. Yakinlah bahwa Allah Maha Kuasa. Lurus saja mengharapkan ridhaNya.Insyaa Allah, Dia akan gerakkan setiap apapun untuk kebaikan kita.
Wallaahu a'lam bishowaab.
Ingin berinfaq ?
Donasi SMS Tauhiid : Rek Mandiri : 131.00.303030.87 An. SMS Tauhiid
Sumber : SMS Tauhiid
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
Editor : Rashid Satari
Foto : flickr
Jangan Terlalu Serius
Ritme kehidupan akan harmonis jika seimbang |
Hidup ini permainan semu. Seperti halnya sandiwara. Tiap orang dapat peran berbeda. So, mainkan peran itu sebaik mungkin dihadapan SUTRADARA.
produksispot.blogspot.com - Jangan ada bohong apalagi licik. Jangan sampai dengki apalagi menyakiti. Jangan sampai pelit apalagi serakah. Dan banyak lagi yang sebenarnya setiap kita juga sudah pada tahu. Deal ? Deaaal.... Okey, lanjut.
Yang namanya dunia, fana. Semua akan hancur. Itu berarti semua palsu bro (kata anak gahol, "cuy"). Dalam Al Qur'an - Alhamdulillaah sesuai keyakinan saya - disebutkan bahwa tidaklah dunia itu ibarat fatamorgana. Hanya kesenangan yang menipu. Udah gitu sementara lagi. Artinya, tempat asli kita bukan disini. Tetapi disuatu tempat yang wallaahu a'lam sayapun belum tahu itu dimana (ya ealah...). Tetapi yakin, saya maupun sahabat pasti katakan tempat itu ADA dan itulah hunian, kampung sesungguhnya.
Jadi poinnya ?
Nah gini-gini. Sob... kan udah tahu dunia tempatnya tipu daya, kepalsuan, sementara. Ngapain ngoyo terlalu serius ngejalaninnya ? KECUALI contoh dalam beberapa hal :
- Serius perbaiki ibadah. Oou itu WAJIB.
- Serius tidak akan puas apalagi berbangga dengan ilmu (karena jumlahnya juga emang cuman yang segini-gininya), HARUS dunks... eh halah... maksudnya, dong. *tu kan ikut-ikutan lebay...
- Serius memelihara, memperbaiki hati, akhlak. Tentu juga WAJIBkan?
Na kalau yang begitu memang harus serius. Ya udah Bismillaah ikhtiarkan. Tapi yaitu. Tetap bukan yang terlalu serius loh ya :)
Namanya juga "terlalu". Apa saja kalau dosisnya over, pasti dampaknya ngga bagus. Kalau terlalu serius, ntar kalau ada yg bersikap tidak seperti apa yang kita lakukan, wanti-wanti malah kita yang terjebak. Tertipu oleh kedigdayaan diri. Terjerembab ke dalam kubang kesombongan. Ya karena itu tadi. Terlalu serius sih....
Coba. Kalau terlalu serius, bisa-bisa kalau ada yang :
• Ngga pake songkok atau kupluk seperti yang kita pake, kita bilang ngga nyunnah.
• Jidatnya ngga hitam kaya jidat kita, lantas kita cuekin, mesemin.
• Berdoa bukan dengan doa yang kita tahu (katanya sih tahu) kita bilang bid'ah.
• Ngga bermuamalah spt gaya kita, kita bilang ngga mutu, keliru.
• Ngga hafal ratusan hadits atau ayat (katanya sih banyak hafalan), kita bilang bahlul.
Na lalu apa bagusnya kalau ujung-ujungnya yang ada didiri kita peran seperti itu ? Yang bisanya nyuekin orang, bermuka masam, ngga simpati, buruk sangka, suka nyalahin, ngekafirin, membentak-bentak ? Koq kayanya (bukan kayanya, emang iya keles) ngga beda tu sama orang jahat. Jauh dari tuntunan akhlak yang baik (Nauzubillaah. Kita semua berlindung padaNya). Padahal Rosulullaah Shalalloohu 'alaihi wassallam diutus untuk apa ?
Sahabatku yang baik, ini ni bahayanya kalau terlalu serius. Ke-"terlalu"-an itu justru malah bikin potensi "kepeleset" makin menganga. Menganggap diri hebat, mulia, suci atau 'alim. Kita merasa telah banyak berbuat kebaikan. Padahal sayang. Kita ngga sadar kalau sebenarnya telah tertipu. Tertipu oleh diri kita sendiri. Memang masalah hati rada susah terdeteksi. Jangankan oleh orang lain, yang punya hatipun kadang sulit menyadari.
Udah deh. Jalanin apa adanya saja. Kita ngga tahu apa-apa soal orang lain soalnya. Mau itu yang pake surban atau ngga pake surban. Mau yang pake sarung atau cuman pake celana kalau shalat. Mau ngomong serba hadits atau yang ngga tahu (baca : belum tahu) apa-apa. Mau terkenal, yang ngga terkenal. Mau bertitel berderet atau yang ngga punya embel-embel. Mau pejabat atau cuman pesuruh. Mau yang tinggal di istana atau yang digubug. Selama aqidah dan akhlaknya tidak melenceng dari tuntunan yang benar, semua sama. Sama-sama hambaNya.
Bahwa kembali pada pengibaratan sebuah teatrikal drama dipanggung, manusia itu hanyalah pelakon naskah luar biasa sempurna sang SUTRADARA. Kan belum pernah nemu tu, ada sesama pemain sinetron, kacak pinggang mencak-mencak nyalahin partner mainnya. Karena tahu, yang berhak negor atau memvonis itu sutradara. Bukan sesama pemain. Ya kan ? *LOL
Once again, don't be too serious... Supaya nyadar aja. Kita ini ngga ada apa-apanya. Ngga akan mungkin bisa memaksakan kehendak apapun pada orang lain, kecuali dengan izinNya.
Jika ada sesuatu, serahkan pada yang berhak mengatur. Simpan dalam hati kepasrahan itu. Kunci dalam brankas baja super. Biarkan dia bersemayam disana, dan ngga perlu "ditampak-tampakkan" lagi. Cukup diri sendiri yang tahu. Lalu buang kunci brankas itu sejauh mungkin. Ke laut kalau perlu. Biar saja tenggelam, hilang ditelan samudera (ilmuNya) yang luas yang mustahil untuk diselami hingga dasarnya. Apalagi seluruhnya.
Sampai kapanpun kita tak akan mampu menjadikan orang lain seperti yang kita mau. Itu namanya terlewat batas. Keinginan mengubah mungkin jadi satu panggilan moral, jadi bagian ikhtiar mulia. Tetapi bagaimana, dimana dan kapan perubahan itu bisa terjadi atau bahkan tidak, sama sekali bukan kuasa kita. Jadi santai saja. Jangan terlalu serius ya. Wallahu a'lam.
Wassalam
Ciri Orang yang Beruntung
Tidak ada satu kejadian yang diciptakanNya sia-sia. Semua didesain presisi, pas, plek sesuai kehendakNya untuk kebaikan mahlukNya. Beruntung pribadi yang memahami, menyadari dan mensyukuri hikmah dibalik apapun yang digariskanNya.
produksispot.blogspot.com - Tidak ada yang kebetulan, tidak ada yang sia-sia. Setiap kejadian berlaku pasti atas izinNya. Pasti mengandung hikmah, pelajaran dan mengandung kebaikan. Orang yang beruntung adalah orang yang dengan kejadian apapun, dia berubah menjadi lebih baik.
Berjumpa dengan orang sombong maka dia menjadi baik. Kenapa ? Karena dia bisa belajar mengenai kesombongan. Bahwa dipandang remeh itu tidak enak. Bahwa orang yang sombong itu berbicara dengan nada merendahkan. Dia juga bisa belajar ciri dari kesombongan sehingga dia bisa menghindarkan dirinya dari penyakit sombong.
Berjumpa orang yang sedang diuji dengan penyakit maka dia menjadi lebih baik. Dia bisa mentafakuri penyakitnya. Sebab-sebab dan cara mengobati atau mengantisipasinya. Diapun bisa semakin bertambah syukur atas nikmat sehat yang sedang dirasakannya.
Sungguh beruntung orang yang seperti ini. Apapun kejadian, keadaan yang berlaku selalu bisa menjadi sarana baginya untuk semakin memperbaiki diri. Apapun peristiwa yang dihadapi selalu menjadi ladang ibadah dan mendekatkan diri padaNya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung. Aamiin ya Robbal aalamiin....
Wassalam
Ingin berinfaq ?
Donasi SMS Tauhiid : Rek Mandiri : 131.00.303030.87 An. SMS Tauhiid
Sumber : SMS Tauhiid (KH Abdullah Gymnastiar/Rashid Satari)
Editor : Agus P
Foto : flickr
Antara Topeng dan Isi
Antara Topeng dan Isi |
Banyak orang yang senang dinilai, dipuji, disanjung, diperhatikan oleh mahluk. Maka orang yang demikian cenderung akan sibuk membangun "topeng". Sedangkan orang yang senang dinilai dan diperhatikan olehNya, maka ia akan cenderung sibuk membangun "isi".
produksispot.blogspot.com - Bukan tidak boleh berpakaian bagus. Tetapi hati harus lebih bagus dari pakaian. Hati harus punya niat yang lurus hanya padaNya semata. Jangan sampai kita rela membeli baju yang bagus apalagi mahal tapi hanya berakibat mengotori hati. Sungguh rugi diri kita kalau begitu.
Berpenampilan mesti baik, rapi, bagus karena DIA maha indah dan mencintai keindahan. Yang tidak boleh itu kalau kita sibuk memperbagus diri tapi hanya untuk manusia. Bukan untukNya. Dia tidak melihat rupa, tidak melihat harta kita. Tetapi yang dilihat itu adalah isi hati dan perbuatan kita.
Karena tidak sedikit orang yang lebih takut bajunya kotor daripada takut hatinya kotor. Ada yang lebih sibuk membersihkan kendaraannya agar mengkilap, daripada sibuk membersihkan hatinya. Ada yang lebih sibuk mengisi rumahnya dengan perabotan yang bagus daripada mengisi hati dengan niat-niat yang mulia nan lurus karenaNya.
Padahal jikalau seseorang senantiasa rajin menjaga kebersihan hatinya, rajin mengisi hatinya dengan niat dan maksud-maksud yang mulia maka niscaya yang akan terpancar dari dirinya tiada lain adalah keindahan. Hidupnya akan senantiasa terurus, tertata, terencana dengan rapi. Sesederhana apapun penampilan seseorang, jika dia memiliki hati yang bening maka yang akan terpancar darinya adalah keindahan, keteduhan yang menentramkan.
Nah, mari kita senantiasa berjuang menjaga dan menata hati kita agar senantiasa bersih dan penuh dengan dzikir kepadaNya. Sehingga kita termasuk orang-orang yang beruntung dihadapanNya. Aamiin ...
Wassalam
Ingin berdonasi untuk SMS Tauhiid ?
Salurkan ke Rek.Mandiri : 131.00.303030.87 An. SMS Tauhiid
Sumber : SMS Tauhiid
Foto : flickr
Kami Peduli Pelajar Sangatta dimulai Dari Sepatu
Senyum para siswa didampingi guru SDI DDI (Darud Da'wah wal Irsyad) Sangatta Utara |
Gerakan peduli pada masyarakat sekitar khususnya anak sekolah tak ketinggalan ditunjukkan komunitas bernama Kami Peduli Pelajar Sangatta (KPPS). Berupaya membantu agar anak-anak bisa bersekolah dengan lebih baik meski dimulai dengan membenahi hal sederhana. Sepatu sekolah.
produksispot.blogspot.com - Awalnya penggagas komunitas KPPS, Mega Kahlil Usman terketuk hati untuk membantu membelikan sepatu baru untuk seorang pelajar. Siswa sekolah dasar itu hampir setiap hari lewat depan rumahnya dibilangan Jalan Yos Sudarso Sangatta, Kutai Timur, Kaltim. Sepatu mereka terlihat lusuh. Sepertinya sudah kurang layak pakai.
Tidak satu dua kali melihat keadaan itu, Mega lalu berinisiatif membentuk forum dengan maksud bisa menghimpun dana untuk nantinya disumbangkan. Tidak hanya untuk satu tapi sekalian beberapa orang anak. Donasi diharapkan dari teman dan sahabat. Mega lalu mengajak beberapa rekannya secara langsung maupun dengan memanfaatkan media sosial. Hingga jadilah fan-page yang kini menjadi wadah komunikasi bersama anggota.
Hasil donasi sepatu baru untuk pelajar siap diserahkan |
Namun begitu Mega dan rekan tetap bersyukur. Bulan September 2017 komunitas ini telah menerima kepercayaan dari anggota mengelola donasi yang dihimpun kurang lebih 1 bulan. Alhamdulillaah menurut Mega, telah rampung diserahkan kepada yang berhak menerimanya.
Seperti untuk siswa salah satu SD yang berada di kecamatan Sangatta Utara. Sebanyak 29 pasang sepatu dan 3 set seragam sekolah telah disumbangkan. Sedangkan untuk berikutnya KPPS akan mensurvey lagi satu sekolah lain yang berada di wilayah Sangatta Seberang.
Penyerahan sepatu sekolah di SDI DDI Sangatta Utara pertengahan bulan September 2017 |
Yah, semoga KPPS tetap konsisten. Rasa kepedulian atau kepekaan pada kondisi sekitar diperlukan untuk saling mensejahterakan saudara kita yang mungkin tengah memerlukan bantuan. Selain bermanfaat, tentu menjadi pembuka kesempatan berbuat baik dan beramal shaleh bagi siapa saja. Ladang amal menabung pahala. Insya Allaah.
Nah sahabat sekian dulu selintas komunitas Kami Peduli Pelajar Sangatta. Semoga bermanfaat dan tak lupa salam sukses untuk kita semua.
Sumber : Mega Kahlil Usman
Foto : Forum Kami Peduli Pelajar Sangatta.
Akhlak Mulia Jalan Keberkahan
Kehidupan dunia ini pasti berakhir. Semua pasti ngga bakal bawa apa-apa, selain amal dan dosa. Maka seyogyanya apapun profesi, jabatan, tingkat pendidikan dan lainnya harus tetap menuju satu tujuan, yaitu mencapai ridhoNya. Salah satu jalannya, berakhlak mulia.
produksispot.blogspot.com - Ada orang yang sangat giat bekerja. Tiada hari baginya kecuali diisi dengan bekerja. Ibaratnya kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala. Banting tulang bekerja dengan keras.
Ada juga orang yang sangat tekun belajar sehingga menjadi orang yang pintar. Satu gelar berhasil diraih, gelar berikutnya ia kejar dengan giat.
Semua ini adalah baik. Akan tetapi ada juga orang yang bekerjanya giat, belajarnya rajin, ikhtiarnya ulet namun tidak diiringi dengan akhlak yang mulia. Maka tidak heran jika kita menemukan ada orang yang sukses mendapat penghasilan tinggi karena pekerjaannya namun ternyata ia tidak jujur. Tega menipu demi keuntungan yang besar.
Ada juga orang yang sukses meraih banyak gelar. Namun kepintarannya ia gunakan untuk memperdaya orang lain, untuk membodohi orang lain.
Lantas apa artinya karir tinggi, penghasilan yang besar, gelar yang banyak jika tidak punya akhlak mulia. Semua itu sama sekali tidak akan mendatangkan manfaat dan keberkahan. Padahal inilah yang sesungguhnya kita perlukan.
Bukan sekedar tingginya jabatan. Bukan sekedar berderet-deretnya gelar. Melainkan keberkahannya. Dan, akhlak mulia adalah jalan meraih keberkahan itu.
Nah sahabat, demikian dulu sebuah renungan singkat tentang pentingnya akhlak mulia sebagai salah satu jalan mencapai keberkahan hidup.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf kurang lebihnya. Tak lupa, semoga sukses untuk kita semua. Aamiin...
Wassalam
Sumber : SMS Tauhiid
-----------------------------------
Ingin berdonasi untuk dakwah SMS Tauhiid ?
Dapatkan informasi lebih lanjutnya di fan-page SMS Tauhiid (Facebook) atau website SMS Tauhiid.
Donasi SMS Tauhiid : Rek Mandiri : 131.00.303030.87 An. SMS Tauhiid
-----------------------------------
Menjelajah ke Puncak Gunung Lonceng Samarinda
JELAJAH di puncak Gunung Lonceng Palaran Samarinda |
Penjelajahan komunitas JELAJAH Samarinda pada Sabtu, 23 September 2017 mengambil lokasi di puncak gunung Lonceng / gunung Lampu kecamatan Palaran. Kebersamaan diketinggian kota.
produksispot.blogspot.com - Hallo sahabat, kali ini Bloggin Up kembali mengetengahkan artikel seputar kegiatan komunitas para penggiat wisata, sejarah, lingkungan dan budaya, JELAJAH Samarinda.
Dari satu posting lamannya JELAJAH di media sosial saya sangat terkesan dengan sebuah tulisan. Penulisnya adalah salah seorang admin fan-page. Entah kenapa, rasanya ikut larut ketika membaca. Tulisannya singkat saja. Tetapi kesan dan maknanya ngga sederhana. Ada rasa bangga muncul, jadi lebih cinta dan yang terpenting bersyukur ditakdirkan jadi "urang Samarinda". :)
Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada penulis (Chiel Ipeth), tulisan ini sedikit saya sunting untuk penyesuaian. Semoga tidak mengurangi makna atau maksud yang terkandung didalamnya.
Momen Kebersamaan diatas gunung Lonceng Palaran |
Hari Sabtu tanggal 23 September, komunitas JELAJAH kembali melakukan trip ke satu lokasi wisata ketinggian yaitu gunung Lampu atau gunung Lonceng yang berada di Kecamatan Palaran. Alhamdulillaah, anggota yang ikut sekitar 60 orang plus beberapa crew STV.
Gunung Lonceng atau gunung Lampu adalah salah satu dari tiga gunung yang mengelilingi Samarinda selain gunung Steling dan Batu Putih. Ketiga gunung/bukit itu punya daya tarik tersendiri. Semuanya bisa membawa kita pada satu sudut pandang yang indah. Ya. Apalagi kalau bukan wajah kota Tepian Samarinda lengkap dengan sungai Mahakamnya. Sungguh, sebuah suguhan berbeda. Belum lagi keberadaan Jembatan Mahkota 2 yang padu sekali maraknya dengan kerlap kerlip lampu berbagai warna dan rupa.
JELAJAH adalah satu komunitas yang peduli pada wisata, sejarah, lingkungan dan budaya. Mungkin belum banyak yang JELAJAH bisa lakukan. Tetapi setidaknya komunitas ini terus menggiatkan potensi wisata khususnya yang ada di Samarinda dan sekitarnya.
Samarinda itu indah kawan. Punya beberapa tempat yang hanya bisa ditemukan disini. Ya disini... Dikota kita tercinta. Hanya perlu sedikit polesan saja dan yakin suatu saat akan buat kita bangga.
Mungkin kita bangga bisa berwisata keluar kota. Mungkin kita bangga bisa menjadi turis mancanegara. Namun tahukah sahabat bahwa saya sudah bangga menjadi Orang Samarinda. Bumi yang sudah memberi penghidupan.
BUKAN tentang siapa penduduk ASLINYA. NAMUN tentang apa yang bisa kita lakukan untuk membuatnya menjadi satu dari sekian kota yang Berjaya.
--------------------------------------
Nah sahabat, itu dia yang singkat tapi sungguh bermakna. Sedikit catatan dari kegiatan trip komunitas JELAJAH ke gunung Lonceng/Lampu Palaran. Semoga manfaat dan bisa menginspirasi.
Ohya ngga lupa terima kasih atas kesediaan penulis Chiel Ipeth berbagi catatan di blog sederhana ini. Secara pribadi saya sampaikan salam penuh persaudaraan untuk seluruh sahabat JELAJAH tidak terkecuali jajaran pengurus dan pembina. Tempat dan waktu mungkin telah mendinding kebersamaan, tetapi semangat persaudaraan tak akan bisa dipisahkan.
Akhirnya tak lupa terima kasih sudah membaca dan sukses untuk kita semua. Aamiin ....
Wassalam
Sumber : Chiel Ipeth
Foto : JELAJAH
Perubahan Itu Dimulai Dari Diri Sendiri
Tidak salah jika hati tergerak melakukan perubahan pada diri orang lain. Apalagi mereka adalah orang yang kita cintai karenaNya. Namun bagaimana cara efektif agar niat baik itu bisa terlaksana dan membuahkan hasil ?
Seperti saat kita menonton pertandingan sepak bola. Begitu ringannya kita mengomentari bahkan memarahi pemain yang menurut kita kurang cepat, kurang lincah atau kurang-kurang lainnya.
Tentu hal ini bukan hal yang salah apalagi jika komentar kita memang didasari dengan keahlian kita pada urusan yang sedang kita komentari. Akan tetapi ada satu hal yang sangat penting kita ingat. Bahwa kegagalan kita memperbaiki orang lain adalah disebabkan kegagalan kita memperbaiki diri sendiri. Kegagalan kita mengajari orang lain adalah disebabkan kegagalan kita mengajari diri sendiri.
Nah sahabat yuk kita mulai segala perubahan apapun itu dari diri sendiri. Moga bermanfaat dan mohon maaf kurang lebihnya. Tulisan ini saya salin dari fan-page SMS Tauhiid di medsos untuk pembelajaran diri sendiri. Terima kasih.
Wassalam
____________________
NB : Ingin berdonasi untuk jalannya dakwah SMS Tauhiid ? Silahkan bergabung ke fan-page SMS Tauhiid di Facebook atau buka situs SMS Tauhiid untuk informasi lebih lanjut.
Donasi SMS Tauhiid, Rek Mandiri : 131.00.303030.87 An. SMS Tauhiid
Sekilas Komunitas Jelajah Samarinda
Jelajah. Sebuah wahana yang menyatukan keragaman untuk satu tujuan. Mengangkat potensi kearifan lokal. Baik itu wisata, budaya, sejarah maupun lingkungan di kota Samarinda khususnya propinsi Kalimantan Timur umumnya.
produksispot.blogspot.com - Menjadi salah satu misi komunitas ini ikut membantu pemerintah daerah mengembangkan sektor pariwisata.
Taman Salma Shofa Samarinda |
Di puncak bukit Stelling |
Sebagai sebuah perkumpulan sosial, Jelajah terbilang aktif berkegiatan. Sesuai namanya, para awak bergerak menjelajah. Menyusur jalan di hutan, bukit, gunung, sungai dan laut. Nada penuh persahabatan mewarnai irama perjalanan.
Bersama Pembina Jelajah |
Kegiatan-kegiatan dimaksud diantaranya renovasi situs seperti tugu bersejarah, aksi bersih-bersih sudut kota dan sungai Mahakam, menimba ilmu dan wawasan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Kampung Adat, Kampung Wisata serta masih banyak lagi.
Tugu Taman Makam Pahlawan Kesuma Bangsa |
Cagar Budaya di Kampung Wisata Samarinda Seberang |
Wisata Adat Kutai Lama |
Para pengurus Jelajah dalam wawancara di RRI Samarimda |
Penjelajah Tangguh |
Olahragawan Jelajah |
Selain wadah silaturahim, keberadaan medsos sangat penting sebagai sarana penyampai pesan atau informasi. Tidak saja yang berhubungan dengan kegiatan komunitas tetapi juga pernak pernik lain yang hadir dalam jalinan keakraban layaknya satu keluarga besar.
Pantai Tanjung Harapan Samboja |
Puncak Bukit Batu Dinding Samboja |
Terima kasih, semoga manfaat. Tak lupa sukses selalu dan Wassalam.
Referensi : Eddy Sopian (Ketua Komunitas Jelajah Samarinda)
Foto : JELAJAH
Bukit Batu Dinding Tersayang, Memoar Kecil Dalam Jejak Jelajah
Menikmati kemerdekaan di puncak Bukit Batu Dinding |
Mulai dikenal luas oleh masyarakat khususnya Kaltim sekitar 2 tahunan lalu. Letaknya di Desa Bukit Merdeka Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Bukit Batu Dinding. Areal yang sebenarnya sangat potensial dikembangkan menjadi satu kawasan wisata unggulan.
produksispot.blogspot.com - Halo sahabat. Bloggin Up kali ini kembali hadirkan artikel guest-writer. Biasa, dari salah seorang sahabat Komunitas Jelajah Kaltim. Anang Anwar yang berkenan berbagi sedikit cerita. *trims banyak ya om Anang :).
Ini tulisan singkat pengalaman rekan Anang bersama teman-teman Jelajah dalam satu trip hari Minggu, 17 September 2017 lalu. Selain kesan susah dan senangnya, ternyata para penjelajah tangguh juga punya sebongkah cinta terpendam loh (alamak bahasanya ... hehe ... ) pada bukit yang terletak di Km 45 jalan poros kota Balikpapan-Samarinda ini.
"Petualangan" itu bermula disini. |
Penulis di path puncak bukit. Ada yang komen, mirip Wonder Wall ? |
---------------------------------------------------------------------
Sayang untukmu Bukit Batu Dinding Samboja.
Sayang, akses jalan masuknya masih tanah.
Kalaupun dicor, hanya bagian depan. Sisanya hanya seukuran jalan untuk sepeda motor. Konsekwensinya bisa ditebak kan ? Begitu hujan, jalan jadi licin. Tantangan medan seperti ini mengiringi langkah kaki menuju lokasi.
Kemarin dari titik kami parkir motor masih sekira 3 kilometeran lagi masuknya. Ada papan kecil bertuliskan "Batu Dinding" didepan gapura dekat jembatan Sungai Merdeka Samboja.
Mungkin ini yang membuat lokasi Batu Dinding sedikit "terasing". Padahal tempatnya ngga jauh-jauh amat dan bisa jadi pilihan destinasi wisata yang ramah untuk keluarga.
Jalan tanah menuju lokasi |
Kalaupun ada Pos Masuk dengan tarif Rp.5000 / orang sepertinya hanya swadaya masyarakat sekitar. Padahal seandainya dikelola lebih serius, cukup menjanjikan bagi pemasukan daerah dari sektor pariwisata. Dampaknya tentu positif bagi masyarakat sekitar. Peluang usaha bisa lebih terbuka. Jasa antar jemput (ojek) pengunjung misalnya.
Lokasi Bukit Batu Dinding ini ngga terlalu terpencil juga karena berada di jalan poros Balikpapan-Samarinda. Jadi relatif mudah dijangkau. Potensi pengunjung dari Balikpapan, Samarinda, Tenggarong ataupun dari mana sajakan lumayan besar tuh.
Plang nama kecil di gapura masuk Bukit Batu Dinding |
Yang ada cuma kantin penjual air mineral dilengkapi fasilitas toilet disisi pintu naik bukit.
Nihilnya posko ini berdampak pada lemahnya pengawasan pada ulah tangan sebagian pengunjung yang usil. Terlihat beberapa dinding batu rusak. Rusak oleh coretan dan pahatan nama-nama orang yang ngga jelas maksud dan tujuannya. Hanya ada selembar spanduk peringatan dipaku di batang pohon. Padahal kalau mereka tahu, perlu puluhan tahun bahkan lebih bagi air untuk mengikis, membersihkan bekas pahatan itu di dinding batu.
Sayang. Kemolekan dan keaslian tercoreng coretan. |
Entah apa penyebabnya. Kesadaran pengunjung yang minim, atau ketersediaan tempat sampahnya yang kurang ? Ngga sedikit sampah botol air mineral atau kemasan makanan ringan berserakan diareal ini. Perlu puluhan tahun juga untuk mengurai kemasan plastik makanan itu. Seyogyanya kita harus mulai sadar menjaga kebersihan. Jika tak bisa membersihkan, paling tidak jangan mengotori. Please...
Jelajah peduli. Ni coba peratiin plang himbauannya Sob. Sampe dipegangin tu sama awak Jelajah. Penting soalnya. Keep clean yuks :) |
Sayang, hp saya rusak. Terkena hujan sepanjang perjalanan. Jadinya hp Yuli Herliviani-lah yang jadi penyelamat "save moment" saya. Trims juga ni buat Chici Madhuu, Rendi Yustian, Wiwied Shofie Na Luthfie, Ahmad Effendi, Jgs Sport, Rahmadi Radi. Beberapa foto kalian saya "culik" sebagai pelengkap. Padahal kalau pakai kameranya Sarwani Amhar, hasilnya pasti Wooww.... :D
Indahnya pemandangan. Damn, I Love Indonesia ... :) |
Bareng bapak TNI. Jarang jarang lo bisa dapet momen kaya begini. :D |
Perjuangan itu ... :) |
Jejak JELAJAH di Bukit Batu Dinding |
Panas hujan bukanlah halangan |
Rehat sejenak |
Menikmati perjalanan bersama |
Dalam "berjuang" jangan lupa tetap smile ... :D |
Hap...! Ayo terus naik |
--------------------------------------------------
Nah sahabat, sekian dulu sekelumit info tentang Bukit Batu Dinding Samboja. BTW terima kasih sekali lagi untuk rekan JELAJAH tanpa terkecuali atas tulisan dan spesial banget tentu foto-fotonya yang keren. Salam kenal dan persahabatan selalu. Om Anang, kapan-kapan boleh jadi penulis tamu lagi ya :D
Mohon maaf kurang lebihnya dan ngga lupa semoga sukses untuk kita semua. Aamiin ...
Wassalam
---------------------------------------------------
Sumber : Anang Anwar (Jelajah)
Editor / adaptasi : Agus P
Foto : Sahabat Jelajah (peserta trip Bukit Batu
Dinding Samboja, Minggu 17 Sept'17)
Ekspresi Seni di Kampung Cyber Yogyakarta
Memural. Salah satu corak lukisan ditembok Kampung Cyber Yogyakarta |
Untuk sahabat yang berpetualang sejarah dengan segudang misteri di Taman Sari Yogyakarta, pasti bakal ketemu juga dengan satu kampung yang khas. Ya khas warganya. Ya khas corak lingkungannya. Lokasinya masih berada dalam kompleks Situs Sejarah Taman Sari. Kampung Cyber namanya.
produksispot.blogspot.com - Kalau kita masuk disatu kampung yang masih terletak dalam kompleks tempat wisata Taman Sari ini, sontak pemandangan berubah. Terutama dari warna-warni yang lumayan kontras. Kanan, kiri, depan, atas, bawah. Eh, bawahnya ngga juga ding. Secara, cuman jalan semen biasa sih. Hihi ...
Ngga cuman warna warni lukisan dindingnya. Mural di tembok-tembok kampung ini juga sarat muatan lokal, berkat sisipan motif khas Jawa. Seperti gambar diatas kan keliatan tu. Sepanjang jalan, asik aja nengok kanan kiri, menikmati hamparan aneka motif lukisan yang wokeh pastinya. :)
Ya. Ini memang buah dari kekayaan ide sekaligus ekspresi warga di RT 36 Kampung Cyber Yogyakarta. Maksudnya biar pengunjung atau wisatawan jadi tambah betah kalau jalan-jalan ke kampung mereka. Warganya canggih, kampungnya elok dengan pernak pernik mural. Tahun 2014 lalu, CEO Facebook, Mark E Z sempat juga mampir ke sini. Sambutannya cukup baik. Apalagi media sosial yang dia ciptakan bukan barang asing bagi warga kampung.
Kampung Cyber dihuni oleh warga yang melek tehnologi khususnya informasi dan komunikasi internet. Tiap rumah dilengkapi dengan akses internet memadai. Gerakan masyarakat ini digagas mulai tahun 2008 oleh Antonius Sasongko. Awalnya bertujuan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi antar warga kampung Patehan Keraton dengan memanfaatkan tehnologi internet. Sampai sekarang ternyata cukup sukses. Bahkan kabarnya Kampung Cyber sudah mulai terkenal didunia sejak beberapa tahun lalu. Makanya "mas" Mark :) sampai ikut tertarik buat ngeliat langsung keberadaan kampung khas di jantung kota Yogyakarta ini. :)
Kalau liat mural ditembok-tembok Kampung Cyber sih ngga heran. Karena kampung ini memberikan ruang yang cukup untuk ekspresi para seniman. Dikenal dengan para seniman lukis batik dan kaosnya, menjadikan Kampung Cyber tambah ciamik dan layaklah menyandang predikat sebagai salah satu kampung unik. Ngga hanya ditanah air tetapi juga bukan tidak mungkin, didunia.
Nah, begitu dulu deh catatan ringan kali ini, hasil jalan-jalan waktu liat-liat situs Taman Sari Yogyakarta tempo hari. Semoga manfaat. Paling tidak, ya buat ikut nambahin list tujuan sahabat yang mungkin mau main ke Yogya. :)
Makasih sudah membaca dan ngga lupa semoga sukses buat sahabat semua.
Wassalam