Alasan Kucing Jadi Hewan Kesayangan Nabi

Mueeza nama kucing kesayangan nabi
Ilustrasi : Kucing
  

Baginda Nabi punya hewan peliharaan kesayangan seekor kucing. Namanya Mueeza. Yang paling menarik, Mueeza selalu mengeong jika mendengar suara adzan. Suaranya seakan mengikuti alunan muazin. Ada juga beberapa riwayat lain yang menceritakan beberapa hal menarik seputar keberadaan hewan lucu ini.

 

produksispot.blogspot.com - Dalam suatu kisah, Nabi Muhammad Shalallaahu 'alaihi wassallam memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Pada satu ketika, Nabi hendak mengambil jubahnya. Sedangkan saat itu ditemuinya Mueeza, sedang tidur lelap dengan santai diatas jubah beliau.

Karena tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi kemudian memotong belahan lengan jubah yang tertindih badan Mueeza. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.

Di kesempatan lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong Mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan. Suaranya terdengar seolah-olah seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabat, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhori dikisahkan, tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya. Sementara iapun tidak melepas kucingnya itu untuk mencari makan sendiri. Maka Nabi menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka. Na'uuzubillaah.

Bahkan tak hanya Sayyidina Nabi. Istri beliau, Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq pun amat menyukai kucing. Kadang merasa kehilangan kala ditinggal pergi oleh si kucing.

Seorang sahabat yang juga ahli hadist, Abdurrahman bin Sakhr Al Azdi diberi julukan "Abu Hurairah" yang berarti "bapak para kucing jantan". Hal itu karena kegemarannya merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.

Kisah Kucing Yang Menginspirasi

Seorang Sufi ternama bernama Ibnu Bashad yang hidup pada abad ke 10 Hijriyah bercerita, suatu saat ia dan sahabat-sahabatnya sedang duduk santai melepas lelah di atas atap sebuah masjid di kota Kairo sambil menikmati makan malam.

Ketika seekor kucing melewatinya, Ibnu Bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu. Namun tak berapa lama kemudian kucing itu balik lagi. Setelah memberinya potongan yang kedua, diam-diam Ibnu Bashad mengikuti ke arah kucing itu pergi. Hingga akhirnya ia sampai disebuah atap rumah kumuh dan didapatinya si kucing tadi sedang menyodorkan sepotong daging yang diberikan Ibnu Bashad kepada kucing lain yang buta kedua matanya. Masya Allaah.

Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya hingga ia menjadi seorang sufi sampai ajal menjemputnya pada tahun 1067. Selain itu, kaum sufi juga percaya, bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan dzikir kalimah Allah.

Penghormatan Para Tokoh Islam Terhadap Kucing Setelah Wafatnya Baginda Nabi

Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo dijelaskan pada masa dinasti mamluk, Baybars al Zahir, seorang sultan yang juga pahlawan garis depan dalam perang salib, sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan didalamnya.

Tradisi dari Cats of Cairo ini akhirnya telah menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara Islam. Hingga saat ini, mulai dari Damaskus, Istanbul hingga Kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat. Wallaahu a'lam.

Demikian sekilas tentang Kucing hewan kesayangan Nabi. Semoga manfaat dan mohon maaf kurang lebihnya. Wassalam.



Sumber : Berbagai artikel
Foto       : flickr - Susanne Nillson