Showing posts with label Radiosiana. Show all posts
Showing posts with label Radiosiana. Show all posts

Tingkatkan Kemampuan Dengan Training Produksi Spot Radio

Training Bagian Produksi



Kegiatan Training sangat bermanfaat sebagai sarana meningkatkan kemampuan diri. Hal itu berlaku di bidang apapun. Kegiatan pelatihan selain untuk mengasah kemampuan juga sebagai kesempatan memperluas wawasan dan ilmu baru yang mungkin belum didapat selama menggeluti bidang pekerjaan.


produksispot.blogspot.com - Seperti yang kami lakukan. Saya kembali dapat mandat pimpinan untuk meng-Up Grade keahlian rekan kru Bagian Produksi dari dua radio Paras FM Group, Persada FM (Tanjung, Kalsel) dan MPis 106.9 FM (Bontang, Kaltim). Dua radio ini adalah anak perusahaan PT Radio Parapa Raswana yang berkantor pusat di ibukota propinsi Kaltim, Samarinda dari 5 stasiun radio yang beroperasi di areal kerja PT Pamapersada Nusantara. Pelatihan ini sendiri bertempat di Radio Bahana 97.8 FM, Mess Pama Bumi Etam Sangatta, Kutai Timur, Kaltim.

Kedua orang sahabat saya ini sudah berkecimpung di dunia produksi spot radio, tidak saja sejak bergabung di Paras FM Group. Tetapi sejak masih menjadi karyawan di stasiun radio asal masing-masing.

Adapun tentang materi pelatihan singkat "sederhana" kali ini kembali membahas berbagai hal seputar proses kerja Bagian Produksi. Dari proses pembuatan spot radio (info safety) hingga Insert dan Jingle.  Baik itu perancangan, proses recording dan finalisasi hasilnya. Hal-hal penting lain terkait proses produksi seperti penggalian ide, penulisan radio script, vocal-taking, editing vocal dan komponen, mixing, komposting dan penyelarasan elemen dan lain-lain juga dipelajari kembali. Have fun-lah pokoknya.

Nah ini sedikit tentang kedua orang sahabat saya pada Short-Course kali ini :

1. Sophian Sauri



Mantan kru Bagian Produksi radio KP FM Samarinda. Sempat loncat sana loncat sini. Berpindah-pindah tempat menjalani karirnya sebagai penyiar dan operator bagian Produksi. Akhirnya memutuskan gabung di Paras FM Group mengisi penempatan karyawan di Persada 87.9 FM, di Tanjung Kalimantan Selatan (PT Pama Site Adaro), mulai beberapa bulan lalu.

Secara tehnis, skill Ian - begitu sapaannya - sudah bolehlah. Sudah di atas intermediete levelnya. Hanya perlu beberapa sentuhan kecil saja. Nyari celah biar bisa lebih nge-blend dengan corak khas ala Paras FM di materi spotnya. Paras FM memang punya pakem tertentu. Penanda khas spot radio hasil garapan awak Paras FM Group. Setidaknya begitu pendapat beberapa rekan trainee saya sebelumnya yang juga sempat ikut pelatihan Paras FM.

Oh iya, satu lagi, kemampuan olah vocal dan nada saat membuat Jingle Station yang juga harus sering dilatih. Ini pe-er yang harus dijawab Sophian. :D :D :D. Tetapi over all sih, okey banget koq kapabilitasnya. *cieeeee... :D

2. Muhammad Yusuf Azhar



Aktif sebagai kru radio kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar sejak awal menjadi mahasiswa tahun 2010-2016. Suka duka sebagai penyiar dan operator pernah dirasakannya, sembari menyelesaikan studi Strata 1 Sarjana Sosial. November 2016 kemudian bergabung di Paras FM Group, ditempatkan di Mpis 106.9 FM PT Pama distrik Indominco Bontang. Selain sebagai kru Bagian Produksi, Yusuf juga menyiar.

Dipelatihan ini, Yusuf mencoba menggali lebih banyak tentang seluk beluk proses produksi spot radio. Kemampuan dasar penguasaan perangkat sesuai pengalamannya, sudah cukup mumpuni untuk terus dikembangkan. Tinggal mengasah kepekaan. Racikan komposisi terutama musik dan pemilihan nada saat memproduksi Jinggle misalnya,memerlukan kiat tersendiri. Demikian juga dalam proses pembuatan materi siaran lainnya seperti spot radio dengan semua tahapannya.

Well, yang jelas tetap semangat ya sahabatku. Kualitas atau mutu komponen siaran sebuah radio juga sangat bergantung pada kapabilitas sobat. Bagaimana meramu dan membuat spot radio yang menarik, dengan indikator yang jelas. Kreatifitas dan kepiawaian sobat, turut berperan percantik wajah stasiun radio dimana sobat bertugas.

Selamat berjuang menjadi operator-operator yang semakin maximizer ! Sukses selalu.

Wassalam


Pilihan Program Acara Radio Menarik Bulan Puasa

Spesial program ramadhan 978 bahana fm
Special Program 97.8 Bahana FM (Paras FM Group)
Sangatta Kutai Timur

Selain program acara reguler, station radio biasanya akan mempersiapkan beberapa mata acara khusus untuk menyambut rentang waktu tertentu. Special occasion seperti bulan puasa / Ramadhan misalnya. Coba kita simak, program acara menarik apa saja yang biasanya dihadirkan.



produksispot.blogspot.com - Untuk memberikan atmosfir berbeda bagi pendengar, kebanyakan station radio pasti mempersiapkan beberapa mata acara khusus. Tidak terkecuali di bulan suci Ramadhan yang datang setiap tahun.

Ada bermacam program siaran yang menarik dapat diramu menyapa pendengar. Mulai dari ceramah agama, duet/tandem announcers, atau bentuk-bentuk paket siaran lainnya. Berikut beberapa contoh program spesial yang biasanya dikemas seiring datangnya bulan puasa.

1. Ceramah agama

Menjelang Berbuka
Kultum Ramadhan 978 Bahana FM

Rancang acara ini berisikan materi singkat oleh para Da'i atau ulama. Kita bisa mengundang langsung penceramah untuk taping ke studio atau mendapatkan paket rekaman jadi. Thausiah ini pas jika ditayangkan saat menjelang berbuka puasa maupun setelah gema adzan subuh. Meski tidak jarang pula yang memasangkan di sesi waktu yang lain.

2. Insert Tips Sehat Berpuasa

Tips sehat puasa setiap hari
Tips Sehat Puasa 978 Bahana FM

Untuk mengemukakan selintas tips praktis berpuasa tidak memerlukan durasi yang panjang. Cukup 3-5 menit. Maka, pengemasan dengan style dinamis cocok untuk jenis flash-insertion ini. Isinya adalah tentang berbagai info singkat atau tips dan trik seputar bagaimana melakukan ibadah puasa agar tetap sehat.

3. Program Paket Pernak-pernik seputar Islam

Setiap hari bulan ramadhan
Kisah 25 Nabi dan Rasul 978 Bahana FM

Banyak sekali yang bisa digali dari khasanah keilmuan yang berhubungan dengan agama Islam. Sejarah, peradaban, kandungan hadits hingga mutiara hikmah ayat-ayat suci Al-Qur'an. Semua bisa diolah menjadi sebuah produk mata acara spesial oleh tim kreatif atau tim bagian produksi. Paket rekaman dibuat singkat, padat dan jelas dengan cara penyajian yang kreatif. Kisah-kisah teladan dari para nabi dan rasul misalnya, cukup menarik untuk dijadikan tema.

4. Program Live menantikan saat berbuka dan bersantap sahur

CCR setiap sore
CCR - Cuap Cuap Ramadhan 978 Bahana FM

Lebih asyik kalau acara seperti ini dikemas live. Duet antara 2 orang announcer membuat suasana lebih asyik. Lebih dinamis. Tentukan tema yang sejalan dengan kondisi aktual saat berpuasa. Berikan pula kupasan singkat tentang berbagai hal atau serba serbi menarik yang biasanya menjadi ciri khas bulan puasa. Tidak saja yang ada di Indonesia. Jika perlu tentang kekhasan ramadhan yang ada dimancanegara. Lebih hidup lagi bila mampu dikemas dengan latar musik atau instrumen khas.

Sebenarnya banyak sekali ragam program acara spesial dengan tehnik penyajian lainnya yang bisa dihadirkan mengiringi saat khusus seperti bulan puasa. Dengan hadirnya program khusus itu tentu akan memberikan warna yang berbeda. Dengan usaha ini diharapkan pendengar akan semakin akrab dan betah berlama-lama menikmati siaran di radionya.

Selamat berkreasi sahabat menyemarakkan bulan yang penuh berkah. Semoga Allah meridhai amal usaha kita semua. Aamiin.

Sukses selalu dan Wassalam


Jadi Penyiar Tidak Cukup Hanya Modal Suara Bagus

Tidak cukup hanya suara bagus
Tidak cukup hanya dengan suara bagus

 

Untuk menjadi seorang penyiar radio itu katanya, harus punya suara yang "membahana" ya ? Cetar-cetar gitu. Suara berat yang ngebass, biar yang denger tu, jadi gimana gitu. Hehe... Mungkin pendapat ini benar. Benar kalau kita masih ada diera 80-90an. La untuk zaman sekarang, cukupkah cuma modal suara cetar membahana ?


produksispot.blogspot.com - Suara Emas atau Golden Voice adalah modal utama penyiar. Tapi ketahuilah, suara bagus saja tidak cukup untuk menjadi penyiar pro. Suara bagus akan menjadi tidak bagus, gak enak didengar, jika sang pemilik suara sering mengatakan “OK”, “yang pasti”, atau “pastinya” secara berulang-ulang alias latah.

Kita juga sering melihat atau mendengar seorang MC yang “mengobral” kata-kata “OK”. Entah berapa ratus kata “OK” yang meluncur dari mulutnya selama ia berbicara. Mengenai hal itu, kita simak apa yang pernah dikemukakan MC kawakan, Krisbiantoro. Suatu ketika, ia berada di acara yang sama dengan MC muda usia, 20-an tahun. Krisbiantoro yang sudah dikenal pada awal 1970-an itu prihatin karena MC muda itu meneriakkan kata “OK” sampai ratusan kali.

Krisbiantoro lalu menanyakan soal obral kata “OK” itu. “Saya bilang sama dia, ’Mbak-mbak, mbok ya okay-nya dikurangi’.” Dengan jujur, pembawa acara muda itu mengaku. “Iya Oom, kadang saya blank (kosong) dan tak tahu harus ngomong apa,” kata Kris menirukan rekan mudanya (Baca ASM. Romli, Kiat Memandu Acara: Teknik MC & Moderator, Nuansa Bandung, 2006).

Begitulah “si oke” menjadi senjata ampuh untuk mengisi kekosongan seorang MC atau penyiar radio. Dalam pendapat Krisbiantoro, rentetan kata “oke” itu muncul dari kedangkalan wawasan dan ketidaksiapan sang presenter.

Kedangkalan atau keterbatasan wawasan itu pula yang kemudian melahirkan tabiat yang di mata penonton/pendengar terasa aneh, lucu, dan memuakkan. “Untuk menghindari kekosongan itu kita sering melihat sepasang pembawa acara teriak-teriak, sedangkan yang lain tepuk tangan sendiri lalu tertawa sendiri,” kata Krisbiantoro (Kompas, 21 November 2004).

Ini soal nonteknis. Soal wawasan ini penting banget, tidak boleh diabaikan. Kelancaran bicara bergantung pada wawasan penyiar. Penyiar yang tidak punya wawasan atau pengetahuan yang banyak, siarannya akan ”kering”, cuma ”say hello”, sering mengulang kata yang sama seperti kata “OK” tadi, dan kirim-kirim salam doang, trus puter lagu. Ah, ’dak ada isinya!

Untuk memiliki wawasan yang luas, penyiar harus rajin baca –baca koran tiap hari, majalah, artikel, buku, juga sering nonton berita televisi dan acara lainnya. Lebih baik lagi jika penyiar sering ikut hadir dalam acara diskusi, seminar, dan semacamnya.

Penyiar bisa menjadi andalan pendengar tentang banyak isu atau kejadian. Meraka, pendengar, selalu menganggap penyiar itu pergaulan dan wawasannya luas, sehingga ”banyak tahu” dan ”tahu banyak”. Penyiar harus in-touch dengan apa yang sedang menjadi pusat perhatian masyarakat. Dengan kata lain, kita harus “gaul” seperti mereka.

Lagi pula, bisa jadi penyiar setiap hari berhadapan dengan naskah yang berbeda. Nah, dalam menggunakan naskah itu sebagai bahan siaran, misalnya tips atau informasi aktual (berita), penyiar harus paham betul isi naskah itu. Belum lagi kalau harus siaran talkshow, bincang-bincang dengan narasumber. Tak jarang ’kan, narasumber atau bintang tamu mengemukakan topik atau istilah yang ”aneh-aneh”, disangkanya penyiar akan selalu mengerti.

Dijamin, kalo penyiar banyak baca, sehingga banyak tahu dan tahu banyak, siarannya akan berkualitas, ”bernas”, berisi, intelek, dan disukai pendengar. Siarannya tidak cuma bermodal suara bagus, tapi juga wawasan yang luas.
Itulah sebabnya, tidak sedikit radio mensyaratkan penyiarnya minimal D3, pernah kuliah, jurusan apa saja, tidak mesti jurusan broadcast atau penyiaran. Orang yang pernah kuliah diasumsikan ”haus ilmu” dan ”daya nalar”-nya terasah semasa kuliah. Pengalaman akademis dan intelektualnya sangat menunjang dirinya dalam siaran yang didengar banyak orang dengan berbagai tingkat kecerdasan dan pengetahuan. Karena pada intinya, pendidikan formal itu dibutuhkan untuk memperluas cakrawala pengetahuan.

Penyiar juga terkadang berhadapan dengan situasi yang tak terduga. ‘Dalam sebuah siaran interaktif, pendengar radio terkadang memberi pertanyaan di luar topik.

Tentu saja, selain wawasan, penyiar juga harus menguasai teknik vokalisasi dan verbalisasi yang baik, sense of humor, sense of music, pemahaman alat siaran, pemahaman dan wawasan musik/lagu, dan sebagainya.

Buat para penyiar, selamat meluaskan wawasan… give your best announcing to your listeners!

Penulis :
Rakhman Halim S.Pd, M.Pd
Guru Bahasa Inggris dan Pembina Ekskul Radio FM SMPN 7 Bontang - Kaltim
 

Mau Menyiar Bagus, Kuasai Musical Touch

Mau Nyiar Bagus, Kuasai Musical Touch
Musical Touch

Musical Touch merupakan salah satu kunci sukses seorang radio announcer. Untuk mengasahnya diperlukan beberapa kiat khusus. Dengan penguasaan musical touch yang baik, seorang penyiar akan mampu lebih "menyenangkan" pendengarnya.


produksispot.blogspot.com - Diperlukan keuletan dan tak kenal kata bosan atau untuk terus belajar bagi seorang announcer. Musical touch atau feeling music terbentuk perlahan, bagai seorang anak belajar bahasa ibu, maka kemampuan musical touch sebagai akuisisi sebuah bahasa perlu banyak penguasaan referensi musik, mengenal genre musik, pengelompokkan dan sejarah musik itu sendiri.

Seorang penyiar secara refleks sudah faham dengan mendengar sebuah rekaman musik genre dari lagu yang diputar misalnya pop, jazz, rock atau blues. Namun pengkategorian atau genre musik saat ini semakin dinamis, sehingga tak jarang dalam satu album yang dirilis musisi kita jumpai berbagai genre dengan rentang yang lebar berbeda satu lagu dengan yang lain atau malah perpaduan tipis di antara beberapa genre dalam sebuah lagu.

Hal itu merupakan kewajaran mengingat saat ini semakin maju, canggih, industri musik, dan semakin kreatifnya musisi atau artis musik dalam meramu lagu, single atau musik yang mereka mainkan atau rilis. Sehingga semakin tipis batasan-batasan genre musik atau malah lahirnya genre baru yang belum pernah ada sebelumnya, karena faktor; kreatifitas, teknologi, trend, atau unsur dinamis dari musisi itu sendiri.

Maka satu hal yang menjadi kunci seorang announcer radio khususnya dalam mengasah musical touch adalah belajar, diskusi, referensi dan mendengar musik lebih banyak.

Penulis :
Rakhman Halim S.Pd, M.Pd, Guru Bahasa Inggris dan Pembina Ekskul Radio FM SMPN 7 Bontang - Kaltim 


Tentang Spot Radio Kreatif

Mixer


Bagi yang berkecimpung di dunia radio pasti sudah tidak asing dengan istilah spot radio. Materi file audio yang satu ini peranannya cukup strategis terutama terhadap pewarnaan siaran. Ibarat sebagai "lay-out" di media cetak, spot radio juga salah satu bagian yang dapat menambah cantik penampilan. Lalu spot radio yang seperti apakah itu ? Saya kira dan tentu juga anda akan menjawab, spot radio yang " kreatif ".


produksispot.blogspot.com - Saya ingin berbagi pengalaman soal kreasi membuat spot radio sebagaimana bidang tugas saya saat ini. Mudah-mudahan berkenan diterima sebagai satu titik kecil pencerahan untuk sahabat yang mungkin memerlukan sedikit informasi terkait kiat meramu spot radio sehingga menjafi lebih kreatif.

Sekedar contoh, dari segi pemilihan ide latar belakang cerita untuk menyampaikan pesan tentang masalah kelelahan misalnya, bisa kita pilih dari banyak hal. Dari suasana atau latar belakang apa saja. Banyak sekali.

Saya punya satu contoh cuplikan naskah percakapan dalam spot radio tentang "Waspada Kelelahan". Latar belakang yang diambil adalah percakapan antara seorang calon pembeli dan penjual baju disebuah pasar tradisional.

Eit, tapi ngomong-ngomong, ngga salah tu ? Apa hubungannya orang jual baju sama masalah kelelahan ? Naa untuk menjawabnya coba kita simak ilustrasi singkat ini :

Seorang wanita (ya anggap saja wanita karirlah begitu) menghentikan langkahnya untuk menghampiri seorang penjual baju yang bersemangat menawarkan barang dagangannya.

"Mas, mas yang ini berapa ?" tanya wanita itu.

 "Oh, yang itu 15 ribu neng" jawab si pedagang dengan ramah.

"Wah, koq mahal sekali mas ? Biasanya juga cuman 30 ribuan yang beginian" kata wanita itu sembari dengan seksama memperhatikan selembar t-shirt ditangannya.

"Loh neng. Sampeyan ini gimana to. Harganya kan 15 ribu. Koq malah minta dinaikkan jadi 30 ribu ? Sampeyan ini mau nawar atau apa ? 15 ribu lo neng. 15 ribu " sanggah sang penjual sedikit heran sambil cengengesan.

"Ni cewek cantik tapi ternyata rada budeg juga ya?" begitu gumam si penjual dalam hati.

Nah endingnya, si mas penjual baju itupun melanjutkan,

"Wah, jangan-jangan eneng ni lagi fatigue ya. Lagi Capek. Ck ck ck... Makanya neng, jaga waktu istirahatnya dong biar ngga kecapekan. Biar ngga salah-salah gitu ngedengernya".

So teman-teman semua, gimana. Cukup jelaskan ?

Inti pesan dari ilustrasi di atas adalah tentang kewaspadaan akan dampak buruk kelelahan bagi daya konsentrasi. Bila kondisi badan sedang mengalami kelelahan maka pasti tingkat konsentrasi termasuk daya dengarpun menjadi berkurang.

Dari cuplikan ilustrasi di atas juga bisa terlihat bahwa ternyata ide ilustrasi dalam sebuah spot radio misalnya tentang kelelahan, tidak harus selalu diambil dari seputar kesibukan tempat kerja saja. Tetapi bisa dari banyak sisi, dari banyak "alam". Ngobrolnya di pasar, nawar harga, bicara baju, tetapi goal sebenarnya adalah soal kelelahan. Hehe ... :)

So, that's the point. Kembangkan imaginasi dalam merancang sebuah spot radio. Jangan penjara kebebasan ide. Biarkan dia "berkelana". Yang penting jaga alur cerita tetap mengarah pada titik tujuannya, pada inti pesannya. Dengan pengemasan secara kreatif salah satunya yaitu dengan pemilihan ide ilustrasi yang variatif maka spot radio pasti akan menjadi lebih menarik. Gimana, deal ? Deeaaaaaal.... Bekerja cerdas, hasilnya bernas. ~ Asik :)

Ok, sekian dulu deh. Ngga kerasa sudah lumayan larut nih. Kalau kemalaman tidur, salah-salah malah saya lagi yang kena fatigue. Hehe ... O iya, tidak lupa terima kasih sudah membaca artikel Tentang Spot Radio Kreatif ini. Semoga bermanfaat dan mohon maaf atas kekurangannya.

Wassalam.


Tahapan Kerja Produksi Spot Radio (Bagian 3 - Habis)

Audio Software

Baiklah sahabat-sahabat semua yang baik, berikut penjelasan singkat tentang tahap ketiga produksi spot radio. Bagian terakhir topik bahasan ini.


3. Perekaman / Recording

a. Take Vocal

Agar proses take vocal atau perekaman suara berjalan lancar dan mampu memberikan hasil maksimal maka operator produksi, harus terlebih dahulu mengenal dengan baik karakter peralatan yang dipergunakan diantaranya CPU, editing software, mic maupun audio mixer.

b. Single Wave Editing (*Cool Edit Pro)

Proses editing yang pertama adalah di bilah single wave. Disini hasil rekaman vocal yang ada, selanjutnya diproses dengan
3 tahap utama. Yaitu :

1. Amplitude ---> Dynamics processing
2. Noice ---> Hiss Reduction
3. Amplitude ---> Normalize 

c. Multitrack Editing

Di tahap ini, hasil editing suara akan digabungkan dengan komponen lainnya seperti musik dan sound effect. Tempatkan masing-masing komponen di track yang diberi nama secara teratur dan konsisten. Hal ini agar dapat memudahkan proses penyempurnaan atau editing, apabila nantinya diperlukan.

d. Finalizing Mixdown

Setelah seluruh komponen Multitrack di gabung menjadi satu (mixdown), maka selanjutnya adalah penyempurnaan hasil mixdown itu kembali ke Single Wave. Hal ini untuk memastikan kembali komposisi suara sudah seperti yang diinginkan.Termasuk juga cek akhir pada materi spot dan langkah penyempurnaan lainnya.

e. Filing

Pastikan manajemen file hasil kerja dengan baik, agar memudahkan proses pencarian data jika sewaktu-waktu diperlukan.

Nah, demikian uraian seputar langkah kerja produksi spot radio. Mudah mudahan bermanfaat.

Selamat Berkreasi ... Have a Nice Work


Tahapan Kerja Produksi Spot Radio (Bagian 2)

Audio software

Hola ! Sekedar review dikit nih. Pada bagian sebelumnya sudah dibahas tahap pertama produksi spot radio yaitu persiapan. Ada dua macam kegiatannya. Mengidentifikasi produk pengiklan dan menetapkan model spot yang ingin dibuat.


Nah, sekarang kita lanjutkan pada tahapan kerja yang kedua yakni Membuat Radio Script.

2. Buat Radio Script

a. Gali Ide

Tetapkan satu tema lalu buka ide seluas-luasnya. Cobalah cari tema dari hal-hal umum yang up-todate, isu terbaru yang sedang hangat dibicarakan. Dalam proses pencarian ide ini, cobalah juga melibatkan beberapa orang untuk melakukan brain-storming. Semakin banyak ide, tentu akan semakin memperkaya pilihan untuk selanjutnya menentukan pilihan terbaik.

b. Tulis Naskah

Tulislah naskah ke dalam format radio script. Hindari penggunaan istilah atau angka-angka yang terlalu kompleks. Pergunakan bahasa tutur yang mudah dimengerti.

c. Pilih Narator / Voice Over Yang Sesuai

Untuk dapat memainkan peran sebagaimana yang diinginkan maka perlu dilakukan telaah narator atau voice over. Pilihlah pengisi suara dengan karakter yang sesuai dengan tuntutan script yang telah dibuat. Pemilihan yang dilakukan, tentu akan sangat berpengaruh pada hasil akhir produksi.

Narator maupun dubber hendaknya telah memahami kaidah atau tehnik dasar menjadi narator atau dubber yang benar. Seperti tehnik pengucapan (artikulasi),nada pengucapan (intonasi), penekanan pengucapan (ekspresi), pemenggalan kata atau kalimat serta tehnik pengaturan nafas.

(Bersambung)



Tahapan Kerja Produksi Spot Radio (Bagian 1)

Audio software

Biar kerjaan cepat kelar dan dapat hasil yang memuaskan, mari biasakan membuat langkah kerja. Progres bikin spotnya bisa jadi lamban tanpa adanya rencana dan langkah kerja yang baik.


Agar pekerjaan produksi spot berjalan efektif dan dapat memberi hasil maksimal maka sebaiknya kita buat dulu tahapannya. Secara umum terdapat 3 (tiga) tahapan yang biasa dilakukan yaitu Persiapan, Pembuatan Radio Script dan Rekaman / Recording.

Untuk penjelasan singkat ketiga langkah itu akan saya uraikan dalam 3 (tiga) bagian tulisan. Kali ini tentang langkah kerja yang pertama.

1. Persiapan

a. Identifikasi Produk

Mengidentifikasi produk yang akan diiklankan adalah hal penting dalam tahap persiapan. Lakukan telaah referensi untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang produk barang/jasa yang akan diiklankan. Bisa melalui berbagai media seperti  brosur, leflet  atau wawancara langsung dengan pengiklan.

Kenali jenis dan karakter khas (keunggulan) produk (produk barang). Demikian pula dengan nilai tambah lainnya,seperti fasilitas dan bonus tambahan (produk barang & jasa).
Satu hal juga yang harus diperhatikan yaitu tujuan pengiklan. Apakah untuk perkenalan, mempertahankan produk ataukah pencitraan. 


b. Tetapkan Model  Spot             

Setelah bahan lengkap, tentu sudah bisa diperoleh bayangan model radio spot yang akan dibuat. Telaah dan upayakan ketersediaan musik dan sound effect yang relevan, sesuai tuntutan script.

Dari sisi voice over atau narasi, ada beberapa model radio spot yang dapat dibuat baik untuk spot iklan komersil ( radio ad's), ILM atau REX (radio exposure), seperti :

1. Dialog
2. Dialog + Narasi Presentasi
3. Dialog + Narasi Presentasi + Jingle Ending
4. Dialog + Narasi Presentasi within Theme Song
5. Narasi Presentasi
6. Narasi Presentasi within Theme Song
7. Narasi Action

(Bersambung)


Jenis-jenis Spot Radio

Operator
Divisi Produksi

Kalau kita mau telisik ternyata ada banyak jenis spot radio dengan fungsi atau kegunaannya masing-masing. Apa saja ?


produksispot.blogspot.com - Seperti sudah kita ketahui bersama sebelumnya bahwa spot radio itu adalah salah satu materi atau komponen siaran. Bentuknya beragam. Ada yang berupa pesan komersil, insert atau jingle.

Secara lebih rinci tentang spot radio, berikut ini beberapa jenis dan penjelasan singkatnya.

1. Iklan Komersil (Radio Ad's)

Yaitu spot radio yang mendeskripsikan keberadaan satu produk barang atau jasa secara kreatif sehingga mampu menarik perhatian dan memberi kesan positif bagi pendengar.

2. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) / Public Service Announcement (PSA)

Yaitu spot radio yang berisi deskripsi tentang satu program yang bersentuhan dengan kepentingan masyarakat luas. Sifat pesan dalam ILM ini bisa sekedar memberi informasi atau juga bisa sebagai himbauan/ajakan.

3. Radio Exposure (REX)

Dikenal juga dengan istilah Program Promotion. Yaitu spot radio yang mendeskripsikan keberadaan suatu acara/event/kegiatan tertentu, baik yang berhubungan dengan program stara maupun tidak. 

4. Station / Program Jingle

Yaitu spot radio berupa perpaduan harmonis antara musik, sound effect dan atau nada vocal berdurasi singkat (15”- 60”) untuk menggambarkan identitas stara.

5. Station / Program Insert

Hampir serupa dengan Jingle, hanya saja Insert lebih mengutamakan sisi permainan sound effect dan narasi. Fungsinya untuk memperkaya tampilan satu program acara siaran baik reguler maupun spesial.

Sekian dulu artikel tentang Jenis-Jenis Spot Radio ini, semoga bermanfaat.

Wassalam.


Komponen Spot Radio

Logo


Untuk bisa membuat spot radio yang mumpuni, maka kita harus terlebih dahulu mengenal keberadaan komponen pokok pembentuk spot radio itu. Faham bahan baku maka lebih mudah meraciknya menjadi sebuah "santapan" yang lezat. 


produksispot.blogspot.com - Ada 3 (tiga) komponen pembentuk spot radio yaitu :

1. Voice Over / Narator

Suara manusia sebagai voice-over atau narator adalah komponen baku dalam sebuah spot. Hampir semua jenis spot biasanya menyertakan suara manusia baik dalam bentuk dialog, narasi penutup maupun nada.

2. Musik

Musik adalah elemen pokok lainnya. Umumnya spot radio sangat tergantung pada keberadaan musik. Racikan musik yang pas akan menjadikan spot enak untuk didengar.

Ada beberapa fungsi musik atau instrumen dalam spot :

1. Sebagai suara latar / backsound narator atau dialog
2. Sebagai ilustrasi pelengkap narator atau dialog
3. Sebagai brigde atau jembatan dari narasi ke dialog
4. Sebagai smash atau penegas warna narasi atau dialog
5. Sebagai latar ending-state pada spot berbentuk jingle-ending

3. Sound Effect

Sound effect juga sangat dibutuhkan untuk lebih memperkaya tampilan sebuah spot radio. Penggunaan yang tepat akan mampu menciptakan daya tarik atau ear-catcher. Penggunaan sound effect sebagai latar belakang pada dialog misalnya, akan menimbulkan kesan dramatis dan lebih menghidupkan suasana.

Demikian singkat tentang Komponen Spot Radio. Selamat berkreasi ....


Sekilas Produksi Spot Radio

Operator dan dubber
Aktifitas di ruang Bagian Produksi


Dalam Siklus operasional radio, bagian yang bekerja untuk memproduksi spot radio biasanya disebut Bagian / Divisi Produksi.

Orang-orang yang terlibat didivisi ini harus produktif dan kreatif serta suka belajar hal-hal baru untuk mendukung tugas kerjanya membuat spot-spot radio yang apik.


produksispot.blogspot.com - Produksi spot radio adalah satu rangkaian proses kerja. Perannya cukup strategis dalam siklus sebuah stasiun radio (stara). Pembuatan atau produksi spot radio ini biasanya atau kalau ditempat saya bekerja ditangani oleh Divisi Produksi.

Spot yang dihasilkan oleh dapur divisi ini sangat menentukan elok tidaknya wajah stara itu di hadapan audience. Hasil produksi spot dengan kualitas yang mumpuni akan mendokrak eleganitas. Bahkan dalam ungkapan yang mungkin lebih ekstrim, kalau mau tahu mana stara yang bonafit, lihat bagaimana hasil produksi spotnya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa produksi spot radio itu adalah sebuah rangkaian kerja kreatif khususnya dalam Divisi Produksi. Mulai dari perencanaan, penyusunan bahan hingga tehnis perekaman dan akhirnya mixing sesuai kebutuhan program siaran stara.

Kemudian soal pengertian spot radio yaitu salah satu materi siaran berbentuk file audio hasil perpaduan harmonis antara narasi pesan dengan musik plus sound effect (jika diperlukan). Sifatnya yang padat menjadikan durasi komponen ini biasanya pendek, hanya berkitar antara 15 - 120 detik. Diolah menggunakan software audio editing dengan skala terukur untuk menjamin kualitas hasil kerja yang maksimal. Software yang biasa digunakan untuk mengedit file audio seperti CoolEditPro, Adobe Audition, ProTools, dll.

Cukup sampai disini dulu bahasan singkat tentang Sekilas Produksi Spot Radio ini. Moga manfaat dan selamat berkarya.

Wassalam


Kriteria Penyiar Radio (Bagian 2 - Habis)

Mic and lamp


Okey guys... Selamat berjumpa kembali bersama saya di sini. (Weleh, sudah kaya yang siaran aja tuh...). Kita lanjutin ya artikel sebelumnya tentang bagaimana sih seharusnya penyiar radio yang baik itu.


produksispot.blogspot.com -Di tulisan saya sebelumnya sudah membuat sedikit pengantar. Jadi kali ini saya akan langsung kemukakan beberapa hal pokok yang harus dipenuhi sebagai syarat menjadi penyiar yang baik. Nah, untuk menjadi seorang penyiar yang baik itu paling tidak harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya :

1. Memiliki karakter suara yang baik.

Karakter suara yang baik menjadi yang nomor satu, jelas karena medianya adalah media "dengar". Permainan olah suara memegang kendali. Karakter ini hanya bisa didapat apabila yang bersangkutan mampu menggunakan tehnik vocal dan tehnik pernafasan dengan baik. Hasilnya, artikulasi (kejelasan pengucapan kata), intonasi (tinggi rendah suara), dan ekspresi (cara bertutur) menjadi optimal. Penyiar seperti ini pasti "smiling voice" . Artinya suaranya akan terdengar lebih menyenangkan. Smile....

2. Kaya perbendaharaan kata dan berwawasan luas

Kriteria kedua, ada dua poin sekaligus. Karena keduanya saling terkait erat. Terapinya sama yaitu banyak membaca. Dengan membaca selain akan lebih memperkaya kosa kata, otomatis juga akan menambah ilmu. So, akan terhindarlah si penyiar dari kesan kering alias "garing" waktu siaran.

3. Memahami kerja peralatan siaran.

Seorang penyiar yang baik itu seyogyanya mengerti secara umum cara kerja peralatan studio. Hal ini cukup penting agar si penyiar juga mampu ikut menjaga kesinambungan siaran dengan kualitas audio standart. Lagi pula kalau gaptek perangkat, biasanya akan nervous siarannya. Jadi ngga lepas, karena konsentrasi terpecah. Udah mikirin kata-kata, tambah mikirin alat pula. Kan repot dan blepot ... !

4. Supel, Ceria dan Hygienis.

Nah, ini dia kriteria terakhir yang menurut saya juga sangat-sangat penting. Bukan hanya sekedar pandai mengolah kata, seorang penyiar yang baik itu juga seharusnya memiliki karakter mudah bergaul dan ceria biar lebih gambang ikut perkembangan. Faktor higienitas pribadi juga haruslah. Gimana bisa akrab bergaul kalau tidak pandai merawat diri. Betul ?

Oke deh sekian dulu ya. Bagi pembaca yang ingin nambahin kriteria lagi, silahkan. Ditunggu masukannya. Yuk mari.... Well, have a nice announcing ...


Kriteria Penyiar Radio (Bagian 1)

Mic and studio lamp


Menjadi penyiar itu mungkin gampang-gampang susah.

Semua orang tanpa terkecuali sebenarnya punya potensi yang sama untuk bisa menjadi seorang penyiar. Tapi apa sih sebenarnya kriteria untuk bisa  menjadi penyiar yang baik itu ?


produksispot.blogspot.com - Penyiar. Orang yang suaranya terdengar di radio mengantarkan lagu atau menyampaikan informasi. Suaranya menyenangkan. Kadang juga selaan humor segar sang penyiar membuat kita ikut tersenyum. Membuat betah untuk terus menyimak siarannya.

Sepintas, kayanya jadi penyiar radio itu gampang banget ya. Tinggal duduk manis,pasang headsetnya, angkat fader micnya di mixer, terus ngomong. Maka, "tadaaaaaa....". Jadilah anda seorang penyiar.

Tapi sebenarnya, apakah segampang itu ? Ouw. Ternyata ngga juga kawan. Ya meskipun memang, ngga sulit-sulit amat juga sih. Asal terus mau belajar aja.

Mungkin untuk menjadi (sekedar) penyiar itu memang tidak terlalu sulit. Hampir bisa dipastikan setiap orang berpotensi bisa. Tetapi, bagaimana menjadi penyiar "yang baik" itu ? Nah, disini akar masalahnya. Akarnya tuh disini...hihi.

Ok.Kalau mau merujuk pada literatur sebatas yang saya ketahui, paling tidak ada beberapa hal pokok yang harus dipenuhi, sehingga seseorang itu layak disebut sebagai penyiar yang baik.

Apa saja ? Nanti kita lihat pada lanjutan artikel ini.

So, don't go anywhere. Stay tune.... :D

(Bersambung)


Jadi penyiar radio itu asyik ngga sih

Kru radio
The Announcers


Keberadaannya bisa jadi trend-setter lo.

Bikin penasarannya lagi, suara doang yang muncul, orangnya kaga ada...! Alias invisible ... hehe


produksispot.blogspot.com - Menurut anda, jadi penyiar radio itu asik atau ngga sih? Pasti jawabannya bisa asik atau ngga asik. Iya kan ? (Ya eyalah, kan emang cuman dua itu pilihannya.Masa mau milih "atau" sih ??)

Oke. Kalau menurut saya soal asik atau ngga asik itu, sederhana saja. Karena sebenarnya semua tergantung dari gimana ngejalaninnya. Iya ngga ? Mau jadi apapun juga sama. Mau bahagia atau sengsara, terserah kita. Mau asik atau ngga, ya terserah kita juga. Emangnya mau ngarepin "capa agi"... ?Gimana. Amankan ? Amanlah ... :)

Menjadi awak radio khususnya penyiar itu asik banget. Bener lo. Karena memang begitulah adanya. Yang pernah saya rasain sih seperti berada ditengah area penuh keceriaan. Zona bebas galau dan melaw (ih,maksa banget "melaw" nya...).

Pokoknya di radio itu "fun" getho... (syukur Alhamdulilaah). So, kalaupun ditanya, lo koq bisa ? Berikut diantara beberapa alasannya :

> 1. Ngumpul sama orang-orang yang karakter pribadinya tu menyenangkan. Supel,sopan dan yang penting "kekinian" Haha... Mantaaab. Soalnya, saya ngga bisa ngebayangin, gimana mungkin ada penyiar yang orangnya ngga pandai bergaul, jutek, ngebosenin atau ngga ikut perkembangan ? Kalaupun masih ada juga, wah kasian radionya. Lama-lama bisa kolep tu. Pendengarnya pada kaburrr....

> 2. Punya kesempatan kenalan dan wawancara dengan artis-artis top punya (plus selfie-selfienya jangan lupa...weuw...).

> 3. Bisa kenal dengan orang-orang penting, orang-orang cerdas dan ahli dibidangnya. Itung-itung bisa kebagian ilmunya juga kan ?

> 4. Bisa sering dapat order nge-MC dimana-mana (Secara, announcer kondang gichu loch...)

> 5. Tuu, asik kan ? Hihi...

Trus, oh ya satu lagi. Awak radio itu juga biasanya diberikan kesempatan mengikuti semacam "short course" atau pelatihan-pelatihan khusus gitulah untuk mendukung jenjang karir atau paling tidak, keahliannya. Kalau pas dapat giliran ditunjuk ikut pelatihan kaya gini, waw, jadi berjuta rasanya.

So, kerja di radio itu menyenangkan. Anti stress dan bisa memberikan cukup ruang untuk terus berkembang, mengasah kemampuan diri. Bahkan untuk mengembangkan bakat-bakat terpendam lainnya, selain keahlian dari hanya sekedar menjadi seorang penyiar.

Kru radio
Say Cheeezzz.... 

Jadi penyiar radio itu asyik ngga sih ? Menurut sahabat sendiri gimana ?