Cara Membuat KTP Sekarang Semakin Mudah

Awal bulan Oktober baruan saya nemenin putri sulung saya membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP). Ngga kerasa juga punya anak yang semakin besar. Kebayang saja sih waktu berangkat dari rumah gimana ngurus-ngurusnya dari kantor Kelurahan sampai Kecamatan. Ya ngantrinya, ya oper-operannya. Tapi ya mau gimana lagi kalau memang sudah harus begitu. Siapkan saja mental serileks mungkin dari rumah dan tentu doa biar dilancarkan urusan dan ngga stress.


slip pengambilan KTP baru
Lembar Slip Pengambilan KTP yang terbitkan kantor Kecamatan untuk menunggu KTP asli dari kantor Catatan Sipil

produksispot.blogspot.com - Sesudah siap dengan bekal Surat Pengantar Ketua RT, kami berangkat dari rumah kira-kira jam 8 pagi. Letak Kantor Kelurahan sekitar 3 km dari rumah. Pagi itu hari jum'at, lalu lintas jalan lumayan padat. Ditambah lagi pas ada kegiatan bersih-bersih di ruas jalan utama menuju kantor Kelurahan. Sempat liat juga bapak Walikota Samarinda sedang dikerubutin para awak pers berwawancara. Antrian parkir beberapa mobil pengangkut sampah berjejer sepanjang kurang lebih 500 meteran dari titik utama kegiatan. Untunglah bapak polisi dan petugas Dinas Perhubungan sigap mengatur lalu lintas agar tetap lancar.

Singkat cerita, akhirnya sampai di kantor Kelurahan Sempaja Timur yang berada dikawasan perumahan Bengkuring. Oh iya sebelumnya karena sudah lama ngga ke Kelurahan kami sempat nyasar. Salah kamar. Salah masuk ke Puskesmas. Haha ... Habis, tempatnya mirip sih. Tempatnya emang dempetan dengan kantor Kelurahan yang terletak tepat dibelakang Puskesmas itu.

Begitu masuk ngga susah untuk menemui petugas yang dengan ramah menghampiri untuk menanyakan keperluan kami. Ibu paruh baya itu ternyata yang punya gawe menguruskan keperluan administrasi pemohon KTP. Suasana kantor saat kami datang tampak lengang-lengang saja. Tidak seperti suasana Jum'at lazimnya. Tetapi ngga lama. Sekira 10 menit kemudian gelombang pegawai berpakaian olah raga berdatangam. Ada yang berdua, berempat. Ada yang pake sepeda motor, ada yang bermobil. Sepertinya baru habis kerja bakti. Mungkin kelar dari kegiatan jum'at bersih. Saya teringat suasana di jalan tadi. Rupanya hari itu giliran wilayah Kelurahan Sempaja. Pantesan.

Sejak ibu petugas tadi menerima berkas administrasi yang kami siapkan, nunggunya ngga pake lama lo. 10 menit setelah itu berkas pengantar rujukan ke Kecamatannya sudah selesai. ~horeee... Jadi bisa langsung cabut ke kantor Kecamatan deh. Terima kasih ya bu. :)

Dengan semangat perjalanan berlanjut ke kantor Kecamatan Samarinda Utara. Eh, ngga tahunya dekat rumah di Lempake. Betapa senangnya. Jadikan enak kalau pas ada urusan. Hehe...
Nah, sampai di kantor berlantai dua itu, tampak loket-loket khusus sudah tersedia. Untuk pengurusan akta kelahiran, Pajak Bumi dan Bangunan, Kartu Keluarga, dll, termasuk untuk urusan KTP. Tahu begitu, ya udah. Masukin berkas di loket KTP. Diminta menunggu sebentar dan, tidak lebih dari 10 menit nama kami sudah dipanggil. "Ini berkasnya, silahkan ke bagian foto di belakang ya" kata petugas dari balik kaca loket. Wow, jadi tambah ceria aja.

Di bagian pemotretan, urusan juga lancar. Cuman sedikit kendala saja. Jari tangan "kakak" suka rada basah gitu. Jadi agak sedikit menyulitkan proses finger-print. Sesudah cheezzz, jebbret, finger-print terus pindah meja sebelah untuk input data dikit, sudah, Slip Pengambilan KTP sudah didapatkan. Slip pengambilan itu juga berfungsi sebagai KTP sementara. Terakhir tinggal disuruh datang kembali untuk mengambil KTP benerannya satu minggu lagi. Hmm, praktis kan ? Alhamdulillaah.

Oya, dokumen apa saja sih yang harus disiapkan kalau mau ngurus KTP ? Simpel saja koq.

Untuk di Kelurahan :
1. Fotokopi Surat pengantar dari ketua RT (Surat Pengantar RT yang asli untuk di Kecamatan)
2. Pas photo warna/hitam putih ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar
3. Fotokopi Kartu Keluarga (supaya lebih lengkap).

Untuk di Kecamatan :
1. Surat Pengantar dari ketua RT (Lembar asli)
2. Surat Pengantar Kelurahan.

Nah sekian dulu artikel Cara Membuat KTP Sekarang Semakin Mudah. Sekedar berbagi cerita, mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf kurang lebihnya dan wassalaamu 'alaikum.


No comments:

Post a Comment