Golongan Manusia Menurut Imam Al-Ghazali

Penggolongan manusia menurut Imam Al-Ghazali

Penting bagi kita mengenali diri untuk tahu untuk apa dan kemana hidup akan diarahkan. Menurut salah seorang ulama besar Imam Al-Ghazali terdapat 4 (empat) golongan manusia.


produksispot.blogspot.com - Kita semua pasti sudah tahu, utamanya untuk sahabat muslim, dengan sosok sang Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali. Beliau adalah salah seorang ulama mahsyur yang cukup disegani, dihormati, karena-salah satunya-keluasan dan pemahaman ilmu. Mulai dari disiplin ilmu fiqih, tasawuf, logika, teologi hingga filsafat.

Selain dikenal sangat bijak dalam berhujjah, beliau juga sangat produktif. Tidak kurang dari 200an lebih kitab, telah berhasil ditulis. Dijadikan rujukan para penuntut ilmu. Nah, ulama besar bernama asli Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali ath-Thusi Asy-Syafi'i ini pernah menggariskan empat golongan manusia. Apa saja ? Coba kita lihat :

1. Seseorang yang dikaruniai ilmu dan dia tahu kalau dirinya berilmu

Merekalah para 'alim. Kepada mereka, orang seperti kita yang awam ini harus belajar. Kita harus cari orang seperti ini. Bergaul dan duduk bersama, mengikuti mereka. Merekalah manusia unggul yang paling sukses dunia dan akhiratnya.

Tipe manusia ini memiliki kemapanan ilmu. Dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya. Ia berusaha semaksimal mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya, orang sekitarnya bahkan bagi seluruh umat manusia. 

2. Seseorang yang dikaruniai ilmu, tetapi dia tidak tahu kalau dirinya berilmu.

Ini adalah tipe yang perlu "disadarkan". Sikap kita baiknya membangunkan dia dari "tidurnya". Golongan ini sebenarnya dititipi  ilmu dan kecakapan, namun dia tidak menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan itu.

Yang begini sering kita temui. Dia punya kelebihan dan potensi, namun sayang yang bersangkutan kurang atau tidak menyadarinya. Bahkan bisa saja orang ini kadang merasa dirinya tak berguna. So, ayo dong, wake up !

3. Seseorang yang tidak atau belum dikaruniai ilmu dan dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak berilmu.

Tipe manusia ini masih tergolong baik. Sebab, bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi diri dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya

Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar .Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa beroleh karunia ilmu dan akhirnya tahu kalau dirinya berilmu.

Dan satu tipe lagi. Yaitu

4. Seseorang yang tidak tahu kalau dirinya tidak atau belum dikaruniai ilmu, tetapi tidak tahu alias tidak sadar kalau dirinya tidak berilmu.

Disayangkan, inilah adalah golongan manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa.

Repotnya lagi, manusia seperti ini susah disadarkan. Kalau diingatkan ia akan membantah. Sebab ia selalu merasa tahu atau lebih tahu. Biasanya sangat sulit mencari kebaikan dari manusia berkarakter seperti ini.

Imam Al-Ghazali juga mengemukakan, sangat kecil peluang baginya memperoleh sukses, jika tidak segera mengubah diri. Tidak saja akan merugi di dunia, tetapi juga akhirat. Na'ubillaah.

Selanjutnya yuk insterospeksi diri masing-masing. Masuk ke golongan manakah diri kita. Wallaahu a'lam.

Sekian dulu, sekedar berbagi setitik ilmu. Mohon pencerahan bagi sahabat yang mungkin memiliki pendapat lain tentang penggolongan manusia ini.

Semoga ada manfaatnya dan terima kasih telah berkenan membaca.

Wassalam


No comments:

Post a Comment