Harta yang Sesungguhnya

Manakah harta kita sesungguhnya

Sebanyak apapun harta atau perbendaharaan sesungguhnya bukan milik kita. Semuanya hanya titipan. Semua semu dan sementara belaka. Lalu, adakah atau yang manakah harta kita sesungguhnya ?


produksispot.blogspot.com - Untuk mengantarkan kita menjawab pertanyaan di atas, kali ini Bloggin Up sajikan catatan intisari dari kegiatan Ta'lim rutin Kajian Tafsir oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Barokah, Mess Pama Bumi Etam Sangatta. Pada kesempatan tersebut kembali bersama narasumber Ustadz Hamim Tohari.

Berangkat dari firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 261-263 :

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (261)

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَآ أَنفَقُوا مَنًّا وَلَآ أَذًىۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infaqkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (262)

قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَآ أَذًىۗ وَٱللَّهُ غَنِىٌّ حَلِيمٌ

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya, Maha Penyantun. (263)

Jamaah Kajian Tafsir Masjid Al Barokah Pama KPCS

Intisari Tafsir :

Berinfaq itu layaknya menanam pohon dengan satu tunas. Tunas itu kemudian tumbuh menjadi satu pohon dengan 7 cabang tangkainya, kemudian setiap tangkai akan menghasilkan 100 buah.

Perawatan pohon yang baik mulai dari konsistensi penyiraman, pemilihan pupuk, tanah, dan intensitas cahaya akan berpengaruh terhadap kualitas buah yang dihasilkan,

Begitu pula dalam berinfaq, motivasi dan niat kita berinfaq, cara berinfaq, menjaga infaq dengan membisu tanpa mengungkit dan mencela penerima. Itu semua sangat berpengaruh terhadap kualitas balasan yang kita terima, sempurna atau rusaknya pahala selalu mempunyai sebab.

Perkataan yang santun sesuai konteks budaya setempat dan ikhlas memberi maaf itu lebih indah daripada infaq yang diiringi dengan kata atau tindakan yang menyakitkan. Mungkin pada satu waktu ketika si penerima memberi feedback yang tidak baik, bahkan menyakiti kita karena menerima infak yang sedikit, maka hendaknya kita tetap sabar dan berusaha sekuat mungkin melupakannya. Karena memaafkan itu pada hakekatnya jauh lebih indah.

Sejatinya harta kita hanyalah apa yang sedang kita gunakan dan harta yang abadi yang sesungguhnya milik kita ialah harta yang kita infaqkan dijalan Allah Subhaanahu wata'aala. Wallaahu a'lam.

Sekian bahasan singkat ini semoga manfaat.Wassalam.

Kajian Tafsir DKM Al Barokah Pama KPCS


Sumber : DKM Al Barokah PAMA KPCS
                  (Ringkasan Kajian Tafsir tgl. 21 Januari 2018)
Foto       : DKM Al Barokah PAMA KPCS

No comments:

Post a Comment