Suka Ngintip, Awas Timbilen ! Ini Faktanya

Awas timbilen
Awas timbilen ..!


Hayo siapa yang suka ngintip ? Hati-hati, nanti bisa timbilen lo matanya. Pernah dengar kata-kata seperti itu ? Mmmmm... may be yes. May be no.


produksispot.blogspot.com - Untuk yang ngerasa eksis di era 80-90an mungkin pernah dengar. Terutama dari orang tua. Dan itu memang benar. Benar dalam rangka mendidik anak supaya jangan jadi orang pengecut. Jadi pribadi pemberani aja. Buktinya, coba perhatikan sikap orang penakut. Sukanya ngintip-ngintip dari balik jendela, takut ketahuan dirinya lagi ada di dalam rumah. Takut keluar menampakkan diri kalau sudah didatangin debt-collector. Haha.... *Salahnya sendiri kenapa berani ngutang tapi takut bayar.

Okelah yang jelas sebenarnya memang tidak ada hubungan sama sekali antara "mengintip" sama penyakit timbilen alias bintitan alias bintil. Bintil di mata ini dalam istilah kedokteran disebut Hordeolum. Yang terkena bisa lumayan nyut-nyut. Apalagi kalau pas menunduk. Belum lagi rasa gatalnya waktu tangan secara reflek menyeka air mata yang agak kenceng keluar. Makin dikucek, makin gatal. Udah. Mata jadi makin merah. Dilihat di cermin, mirip seperti orang yang habis nangis gitu. Hiks hiks.

Jadi penyebab sebenarnya apa dong ? Hordeolum ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus Aureus. Meskipun belum ada laporan yang menyimpulkan penyakit ini dapat menjadi serius hingga menimbulkan kebutaan, tetapi akibat yang ditimbulkannya cukup mengganggu.

Berdasarkan tempat terjadinya, bintitan ini ada dua. Yaitu :

1. Hordeolum Interna

Hordeolum pada kelenjar meibom. Benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam).

2. Hordeolum Eksterna

Hordeolum pada kelenjar zeis dan moll. Benjolannya tampak dari luar, pada kulit kelopak mata bagian luar.

Kemungkinan terkena hordeolum ini meliputi semua orang. Tua, muda, pria atau wanita. Semua beresiko. Terlebih lagi jika daya tahan tubuh sedang drop. Atau pernah terkena penyakit pada kelopak mata sebelumnya. Higienitas (kebersihan) lingkungan yang buruk atau karena punya riwayat alergi. Beberapa faktor ini meningkatkan resiko seseorang terkena Hordeolum.

Ciri atau gejala Hordeolum tampak dari adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah berwarna kemerahan. Kadang juga tampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan dengan bengkak pada kelopak mata.

Terus gimana cara ngobatin bintitan ?

Ada dua cara.

Pertama, pake salep mata antibiotik sesuai anjuran dokter.

Kedua, penggunaan antibiotik peroral (tablet/kapsul), pada kondisi yang lebih berat.

Pemakaian obatnya harus konsisten sesuai petunjuk. Soalnya kalau ngga, bisa menimbulkan resistensi kuman (kuman malah jadi kebal obat).

Oya, waspadai kalau bintitannya belum juga hilang setelah pengobatan 2 minggu atau timbul benjolan besar berisi nanah. Segera konsultasikan ke dokter spesialis mata. Biasanya akan diambil tindakan operatif membuat drainase pada hordeolumnya.

Terakhir, soal bagaimana tindakan pencegahannya. Usaha pencegahan agar terhindar dari bintitan, diantaranya :

1. Jaga kebersihan tubuh tidak terkecuali areal wajah.

2. Cuci tangan dulu sebelum menyentuh bagian wajah

3. Jangan malas membersihkan keringat atau hasil sekresi kelenjar lemak disekitar area mata menggunakan alat atau washlap yang bersih.

4. Gunakan kacamata pelindung saat bepergian atau berada di daerah berdebu.

So, inilah fakta yang membuktikan bahwa tidak ada kaitan sama sekali antara mengintip dengan bintilen. Kecuali, kalau maunya emang dihubung-hubungkan. Hehehewww... :)

Oke deh sekian dulu ya. Moga ada manfaatnya.

Wassalam.


Sumber : Materi siaran Hordeolum oleh dr Angelia Maindoka (RS Pertamina Bpp) untuk program "Bincang Sehat" di radio Bahana 97.8 FM Sangatta, Kutai Timur, Edisi Minggu 15 Mei 2016. 



No comments:

Post a Comment