Taman Sari Lambang Kejayaan Mataram

Plang situs bersejarah Taman Sari



Taman Sari. Salah satu situs bersejarah yang merupakan bagian dari Keraton Yogyakarta. Tempat ini tetap menarik minat wisatawan. Relief, arsitektur dan bagian bangunan dengan jelas menggambarkan keberadaan kerajaan Mataram saat berada dipuncak kejayaan.


produksispot.blogspot.com - Saat berada di pintu masuk utama pengunjung, sudah mulai tampak bentuk bangunan khas layaknya sebuah lambang kebesaran sebuah kerajaan. Kekhasan arsitek bangunan Taman Sari tidak saja dibentuk oleh gaya arsitektur Jawa. Tetapi juga menyertakan unsur Cina dan eropa. Selain itu, unsur spiritual juga melekat mewarnainya. Seperti Islam, Hindu dan Budha.

Bangunan depan Taman Sari

Situs Taman Sari ini berada dalam cakupan wilayah seluas kurang lebih 12 hektar. Terletak sekitar 500 meter disebelah selatan kompleks Keraton Yogyakarta. Dibangun tahun 1757 M (usai perjanjian Giyanti tahun 1755 M) oleh pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I.

Untuk memberi makna pada setiap bangunannya, Sri Sultan Hamengku Buwono I waktu itu memberi nama masing-masing bangunan. Yaitu Keraton Pulo Kenanga, Masjid Taman Sari, Pulo Penambung (terapung diatas air), kolam pemandian serta graha tempat tidur Sri Sultan dan permaisuri.

Kolam Pemandian Keluarga Kerajaan

Taman Sari berarti "taman yang indah". Dibangun setelah Sultan Hamengku Buwono terlibat dalam beberapa peperangan dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu Taman Sari dibangun dengan maksud sebagai tempat beristirahat, menentramkan hati dan rekreasi bagi raja dan keluarga istana. Disamping tetap dipersiapkan sebagai sarana bertahan/benteng jika terjadi situasi genting.

Tidak hanya itu. Pesanggrahan (tempat beristirahat) ini seperti sudah saya sebutkan diatas merupakan bangunan untuk beribadah. Dibuktikan dengan didirikannya masjid, tepatnya dibagian yang disebut Sumur Gumuling.


Karena sudah berusia ratusan tahun, secara keseluruhan bangunan-bangunan di Taman Sari memang tersisa sebagian. Yang lainnya tinggal reruntuhan. Namun hal itu tidak mengurangi gambaran tentang kejayaan sebuah peradaban yang pernah ada di kerajaan Mataram.

Taman depan

Kalau mau digali lebih banyak, mungkin ngga cukup waktu seharian. Banyak sekali bagian-bagian yang konon "tersembunyi" dalam kompleks situs bersejarah ini. Termasuk beberapa terowongan, jalan bawah tanah dan lain-lain yang memiliki latar belakang histori sendiri.

Pintu masuk depan

Terowongan tengah

Ruang melingkar

Terowongan depan

Terowongan kubah

Terowongan bawah turis

Sedikit cacatan akhir. Ada beberapa hal yang cukup menggelitik karena berbagai mitos/kabar burung yang banyak berseliweran menyoal keberadaan situs Taman Sari. Berawal dari rasa penasaran saya ketika mendengar sendiri dari beberapa rekan di Yogya.

Katanya, Taman Sari adalah tempat pemandian para istri raja. Trus ada juga yang bilang, bagi mereka yang saling jatuh cinta (belum menikah) apabila maaf, "make a kiss" maka mereka akan menjadi pasangan abadi.

Kolam pemandian

Bahkan yang lebih lucu (baca : konyol) lagi. Ada orang yang bilang, katanya, kolam di Taman Sari ini adalah tempat sang raja membuang sekuntum bunga dihadapan para istri yang sedang mandi ketika sang raja memilih siapa yang ingin dia ajak memadu cinta dan sebagainya dan sebagainya.

Lalu nyari-nyari jawabnya saya ketemu artikel yang dimuat di situs Tribun Yogya. Media online ini menulis sebagaimana keterangan dari Penghageng Kraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat (ketika dihubungi pada Minggu 3/1/2016) bahwa fungsi utama Taman Sari ini adalah untuk tempat beristirahat Sultan dan keluarga. Pria yang biasa disapa Romo Tirun ini membantah info, hoax, atau mitos vulgar seputar keberdaan Sultan di Taman Sari.

Menurutnya mitos seperti itu tidak benar adanya. Kemungkinan tersebar dari keterangan para pemandu wisata yang kurang terliterasi. Maksudnya mungkin untuk sekedar "menghibur" terutama turis manacanegara. Tetapi seharusnya jangan sampai hanya untuk menyenangkan hati pengunjung, lalu bersensasi. Menyebar gosip atau mitos apalagi yang sifatnya vulgar sehingga menyimpang dari kenyataan yang ada. *nah loh ...

Wah BTW, ngga kerasa mulai pegel juga ni nulis-nulisnya. Cukup sampai disini dulu kali ya ikut sharing catatan kecil tentang situs bersejarah Taman Sari Yogyakarta. Barangkali bisa bermanfaat untuk sahabat semua. Mohon maaf sekiranya mungkin tulisan ini saya buat simpel-simpel saja. Mmmm... tetapi saya kira lebih baiklah. Daripada pengen panjang lebar tapi keterangannya pada ngga bener. Hehe.... :)

Okey deh sampai ketemu lagi dan ngga lupa semoga sukses selalu. Aamiin. Tetap semangat !

Wassalam


No comments:

Post a Comment